°Statik Or Dynamic?°

510 97 59
                                    


JANGAN LUPA FOLLOW IG
@official_asambasa
.
๑˙❥˙๑♡‿♡๑˙❥˙๑

Suara gemuruh siswa saat jam istirahat memenuhi aula kantin.

Di awal Januari tahun 2021 lalu, ada sebuah berita tranding yang menggemparkan SMA Nusantara era itu.

Bisik-bisik kagum diiringi sapaan sopan yang terdengar begitu tiga pasang mata memasuki tempat makan murid-murid tersebut.

Dua orang pemuda dan seorang gadis yang menjadi pusat perhatian sekarang.

"Njir, kita diliatin kek selebgram gitu ga si? gue udah mirip Charli Puth belom?" bisik salah seorang pemuda seraya menyisir rambut ke belakang.

"Charli Puth palak lo peang, Charlie Chaplin lagi ada." jawab pemuda yang lain pelan seraya tersenyum pada beberapa siswi membalas sapaan mereka,

"Tapi kenapa ya Bas? biasanya ga gini, apa karena pengumuman hasil penetapan udah keluar akhir semester lalu?"

Basel menatap gadis dengan rambut sepunggung disampingnya, "Bisa jadi Vee, di SMA Nusantara kan gitu alurnya."

Vee hanya tersenyum singkat kemudian kembali berjalan beriringan,

Banyak pasang mata iri melihat bagaimana ketiga adik kelas famous tahun 2020 duduk di salah satu meja yang kebetulan berada di tengah kantin.

Siapa juga yang tidak iri, ketiganya baru saja memenangkan perlombaan sains uji coba penciptaan robotik tingkat umum di kala usia dan grade yang masih terbilang cukup muda.

Sedang diri mereka saja masih menjadi beban keluarga dan dunia. Oh menyebalkan sekali!

Karena otak yang memungkinkan ditambah paras good looking antara ketiganya membuat kaum rebahan mengelus sabar sembari berdecak sebal mengejek dirinya sendiri.

"Gue aja yang pesen, mau tebar pesona. sapa tau ada yang kepincut sama mas ganteng," pemuda jakung itu tersenyum bangga "Anji Rezikal."

Sedangkan sepasang muda-mudi lainnya hanya berdecih seraya mencebik kemudian menyebutkan makanan apa yang akan mereka pesan hari ini.

Anji segera pergi memesankan makanan, meninggalkan dua orang yang kini sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Vee... kenapa?"

Basel melihat raut wajah gadis itu seperti sedikit waspada,

"Gue risih aja diliatin, kalo famous dampaknya bisa sampe kek gini gue---"

"Pemeringkatan itu kan berdasarkan akademik dan talenta siswa. Artinya Lo berbakat antara otak kiri dan otak kanan. Lagi pula siapa juga yang ga mau jadi posisi Lo, udah berbakat, pinter, cantik pulak."

Vee kembali menyunggingkan senyum lebar, kali ini diikuti semburat merah memenuhi wajahnya.

Ah kenapa Vee baru sadar, selama berada di samping pemuda ini sungguh ia tidak perlu merasa cemas sedikit pun.

Karena pastinya Basel dengan segala caranya bisa menghandle semua overthinking yang ada dalam pemikiran Vee.

Seperti saat dirinya yang tiba-tiba ditunjuk untuk mewakili lomba robotik sekolah karena nilai ulangan informatika yang sempurna.

Hei, padahal pelajaran informatika awal itu hanya kode dial umum dan matematika dasar.

Vee rasa anak sekelas sekolah menengah saja mampu. Untung saja Basel dengan sabar membimbing Vee untuk melakukan penelitian, dibantu Anji tentunya. Walau Vee akui anak itu sungguh bar-bar untuk dikatakan jenius.

Asam&BasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang