°Thermodynamics°

521 85 40
                                        


JANGAN LUPA FOLLOW IG
@official_asambasa
.
๑˙❥˙๑♡‿♡๑˙❥˙๑

"Ai Lo okay?!"

Senggolan dari Vee membuat orang yang merasa dipanggil sedikit terkejut, gadis itu tanpa sadar memegangi dadanya.

"Keliatan banget ya?"

"Lumayan... aneh."

"Gue bingung."

Aira kembali menatap lurus taman kafetaria yang sengaja dibuat untuk mendukung jam istirahat saat murid-murid merasa lelah mengantre.

Dahi Vee mengernyit namun ia masih sempat menyedot milkshake strawberry yang ia pesan di salah satu penjual kantin SMA Nusantara,

Kenapa Aira semakin kesini terlihat semakin menyedihkan?

Poor Aira.

Vee jadi bergidik ngeri memikirkannya.

"Masalah apa?"

"Menurut Lo Basel baik-baik aja kan?"

Lagi. Vee hanya bisa mengerutkan dahi, jujur ia sedikit khawatir kalo Aira benar-benar jatuh hati pada Basel.

Sangat khawatir malah.

"Kemaren absen latihan, sekarang ga berangkat sekolah. Dia sakit atau apa sih!" Aira menopang kepala menggunakan tangan kanannya sedang tangan yang lain mengetuk-ngetuk meja kafetaria.

Dalam situasi ini Vee hanya bisa menyebut dirinya fucking crazy thing.

Di satu sisi ia mendukung hubungan keduanya karena dengan begitu Basel bisa mendapatkan semangat dari seseorang yang ia sayangi.

Di sisi lain... ada sesuatu yang menusuk di hati Vee ketika Aira berada di dekat Basel.

Seperti rasa... tidak rela bila pemuda itu menjadi milik orang lain.

Kalau dipikir-pikir, lumayan egois juga.

"Vee...?"

"Emm...."

Vee gelagapan namun dengan segera ia mengalihkan perhatian kembali pada milkshake yang tinggal setengah gelas lagi.

"Ada saran?"

Diam termenung kembali, kalau boleh jujur Vee benar-benar bimbang. Ia takut saran darinya akan menambah buruk keadaan.

Atau bahkan menghancurkannya.

"Lo se-khawatir itu?"

Tapi pilihan kedua lebih mendominasi.

Alis Aira terangkat sebelah, "Bisa ga si positif thinking sekali aja sama gue?"

Kekehan dari Vee sebelum gadis itu beranjak berdiri membuat Aira mendengus sebal.

Benar, ego telah berhasil mengalahkan rasa simpati dalam diri Vee.

"No comment deh, gue lagi males ikut campur urusan orang lain."

Terdengar tidak masuk akal, melihat bahwa perawakan seorang Viviane Gracilia adalah respect for anything.

"Gue mau balik ke ruang PMR, Anji masih dirawat di RS. Sebagai wakil yang bertanggung jawab gue harus gantiin secara mutlak."

Namun Aira tidak ambil pusing, ia malah mengibaskan tangan perintah untuk gadis berambut kecoklatan itu pergi dari hadapannya.

Vee tersenyum lebar kemudian menepuk pundak Aira pelan "Semangat mba garem, jagain mas basa baek-baek ya...."

Aira membalas dengan decakan sebal, kalimat Vee kembali mengingatkan Aira dengan permintaan sang KCO.

Asam&BasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang