Tigadua

16.4K 677 39
                                    

Setelah makan siang tadi, Devan langsung mencari keberadaan istrinya. Sebab ia chat tidak dibalas, di telfon juga gak aktif. ia menyesal kenapa dia tidak mengejar istrinya.


Devan menjambak rambutnya frustasi, matanya memerah menahan tangis"Argh! Maafin aku sayang"ucapnya dengan suara bergetar

Devan berinisiatif menanyakan keberadaan istrinya ke teman-temanya. Dan beruntung sekali ia memiliki nomer teman-teman Naura.

"Assalamualaikum"

" Walaikumsalam. Ada apa ya pak?"

Devan mendengar suara bising dibalik ponsel.

"Saya mau tanya. Apa Naura bersama kalian?"

"Naura pak?gada pak. Memang Naura gak Dirumah pak?" Gio balik tanya.

Devan mengembuskan nafas pelan, ia memijat pangkal hidungnya.

"Tidak. Terimakasih" Devan langsung memutuskan panggilan Gio.

"Kamu dimana sayang?"

***

Sedangkan dilain sisi, Naura sedang berada di apartemennya yang lokasinya tidak di ketahui oleh siapapun.

Ponselnya berdering. Nama bundanya tertera di layar ponselnya. Mau tidak mau ia mengangkat panggilan dari bundanya.

"Halo"

"Halo sayang. Kamu dari mana aja? Kita semua panik nyariin kamu. Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Amira nada bicaranya begitu panik

"Naura gapapa Bun"

"Kamu lagi dimana?"

"Ada. Naura tutup dulu ya Bun Naura lagi pengen sendiri" ucap Naura.

"Tap-"

Tut..Tut..Tut..

Naura langsung memutuskan panggilan nya. Naura melempar asal ponselnya lalu kembali menatap langit saat ini ia sedang berada di atas balkon kamarnya. Itung-itung buat menyegarkan pikiran nya saat ini agar lebih tenang sedikit.

Tatapannya menatap kosong ke langit."ternyata semua cowok itu sama aja"

"Sama sama nyakitin, ngasih harapan lebih. ujung-ujungnya doang manis lama kelamaan pahit dan nyari seseorang yang baru." ucap Naura.

"Gak inget apa waktu susah seneng siapa yang nemenin. Hiks.. " Naura menghapus kasar air matanya. Gak berguna nangisin cowok kaya gitu gak ada gunanya. Lebih baik ia tidur menunggu hari besok. Mungkin besok merupakan hari yang indah.

***
Devan berjalan gontai kedalam rumah. penampilannya saat ini sangat kacau dari biasanya. Entahlah mungkin karna istrinya yang pergi entah kemana.

Sudah beberapa kali ia mencoba menghubungi Naura tapi wanita itu tidak menjawabnya.

Devan duduk di sofa kamar, mengacak rambutnya kasar. "Kalo kaya gini mending gausah pake cara kaya gini."

Dijodohin Dosen Kampus [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang