Delapan

26.3K 1.1K 11
                                    

Kamar.

Setibanya dikamar Devan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Naura yang melihat Devan memasuki kamar mandi hanya mengendikan bahunya acuh ia memilih untuk duduk di sofa kamarnya terlebih dahulu sambil menunggu Devan selesai, ia lalu mengeluarkan Handphone nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura terkekeh melihat isi chat grupnya dan tanpa Naura sadar Devan sudah keluar dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura terkekeh melihat isi chat grupnya dan tanpa Naura sadar Devan sudah keluar dari kamar mandi.

Suara Devan yang tiba-tiba membuat Naura mengalihkan pandangan Naura dari ponselnya.

"Mandi sana" ucap Devan dengan suara dingin.

Naura berdehem menjawab ucapan Devan. meletakan Handphone nya diatas nakas lalu meraih handuk nya dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

Selang beberapa menit Naura keluar dari kamar mandi ia melihat Devan yang tengah tertidur di ranjang dengan satu tangan yang menutupi wajah tampan lelaki itu.

Naura meneguk salivanya ia bingung jika Devan tidur disana lalu ia tidur dimana? Pikirnya.

Devan yang melihat Naura yang tak kunjung menaiki ranjang mengerutkan dahinya bingung. Sebenernya dia tidak tertidur, hanya memejamkan kedua matanya saja untuk sekedar menghilangkan lelah nya.

"Kamu kenapa masih disana?" tanya Devan santai masih dengan posisi telentang di atas ranjang milik nya.

Naura terlonjak kaget mendengar suara Devan."E- em engga pak" jawabnya gugup

"Kamu tidak ingin tidur?" tanya Devan.

"Eh-i iya pak ini mau tidur" jawab Naura berjalan menuju sofa, namun terhenti ketika Devan memanggilnya.

"Tidur disamping saya, saya ga akan macam- macam sama kamu" ucapnya dingin.

"I-iya pak" Naura segera berjalan menuju ranjang nya, dan berbaring memunggungi Devan.

Lagi-lagi ia dibuat terkejut oleh Devan Ketika tangan kekarnya itu dengan santai melingkar di pinggangnya. Ingin menyingkirkan tangan Devan namun Devan semakin mengeratkan pelukannya seraya berkata."Biar begini saja, saya ga akan macam-macam" dengan suara serak.

Naura meneguk salivanya dan berdehem
"Em i-iyya pak."

Naura membiarkan tangan Devan melingkar di pinggangnya, dan segera ia langsung menutup kedua matanya dengan perasaan gugup, begitupun dengan Devan ia sudah terlelap dengan posisi masih memeluk Naura.

Dijodohin Dosen Kampus [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang