Tigapuluh

16.6K 611 15
                                    

20:15 malam.

Saat ini kedua pasturi tersebut sedang bersantai didalam kamar, Naura yang asik dengan drakor di laptopnya dan Devan ia sedang berbaring disamping istrinya memeluknya erat.

"Mas bisa diem ga! "ujar Naura saat merasakan tangan kekar Devan sudah merambat kemana-mana

"Aku diem dari tadi nih."alibi Devan memberhentikan aksinya

Naura mengela nafas dan kembali menonton drakor dilaptonya.

Beberapa menit, tangan Devan mulai beraksi lagi awalnya Naura tidak peduli tapi lama kelamaan tangan Devan mulai merambat yang semulanya hanya mengelus perut datarnya kini tangan itu sudah menjalar keatas, sontak membuat Naura menabok lengan suaminya cukup keras

"Akh, kenapa di tabok?"ringisnya.

"Abisnya tangan kamu nakal."

"Ya kan sama kamu sayang." Jawab Devan

Naura tidak mengubrisnya, membuat Devan mendelik kesal ia melirik jam dinding yang berada di kamarnya

"Udah malam, besok lagi nontonnya." ujar Devan lembut.

Naura menoleh"sebentar lagi mas, lagi seru banget ini" ucap Naura kembali menatap layar laptopnya

"Gada ntar- ntaran tidur sekarang" Final Devan, menarik paksa laptop Naura dan meletakkan nya diatas Nakas

Naura Mencibirkan bibirnya" tanggung tapi itu mas."

Devan tidak menjawab, ia malah menarik lengan Naura agar ikut berbaring memeluk istrinya erat.

Naura tidak menolak, ia juga membalas pelukan suaminya pun tak erat, matanya mulai terpejam saat tangan kekar Devan mengusap lembut rambutnya.

"Good night." ucap Devan mengecup kening Naura lama membuat Naura memejamkan matanya merasakan kehangatan dan ia semakin mengeratkan pelukannya pada Devan

' selamat malam juga mass'

****

06:25 pagi

"Mas Devan bangun!." Naura mencolek lengan Devan agar suaminya bangun, namun tidak suami kebonya itu tidak bangun-bangun juga. Membuat Naura berdecak kesal

"MAS!." teriak Naura tepat ditelinga Devan.
Membuat Devan terjingkat kaget dan langsung duduk.

"Astagfirullah kaget saya." ucapnya sembari mengelus-elus dadanya karna kaget.

Naura memutar bola matanya malas, lebih baik ia menyiapkan jas kerja suaminya.

"Kamu kalo mau bangunin aku jangan teriak-teriak dong." gerutu Devan

Naura mengendikan bahunya acuh,ia masih fokus mencari jas Devan didalam lemari

Devan mendengus, ia segera bangkit dari ranjang bukan untuk mandi tapi untuk memeluk istrinya dari belakang, membuat Naura terpinjat kaget.

"Astagfirullah mas,ngagetin aja sih ish!." ucap Naura ketus

Devan terkekeh ia mengeratkan pelukannya dipingangg sang istri membuat Naura tidak bebas untuk bergerak

"Mas lepas." ujar Naura

"Enggak."

"Ck, kamu mandi sana udah siang." kata Naura lagi.

"Biarin." jawab Devan

Naura mengembuskan nafas,berjalan kearah laci rias untuk mengambil salah satu dasi sang suami dengan Devan masih memeluknya dari belakang

"Mas lepas."

"Iya-iya"ucap Devan lalu melepaskan pelukannya dari Naura

"Aku mandi dulu." ujar Devan mengecup bibir Naura sebelum masuk kedalam kamar mandi.

Naura menggeleng kepalanya sambil tersenyum, ia berjalan keluar kamar untuk menyiapkan sarapan untuk Devan, namun sebelum keluar kamar ia sempat mendengar notifikasi di ponsel milik suaminya.

Ia berniat melihat ponsel Devan terlebih dahulu yang berada di atas nakas, setelah melihat pesan tersebut membuat dirinya meradang sampai meremas ponsel milik suaminya yang berada di genggamnya dengan kuat.

Shella: Mas Devan kita jadi ketemuan kan?kalo jadi nanti aku sherlock lokasinya.

Dijodohin Dosen Kampus [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang