Delapanbelas

25.4K 1K 24
                                    

Semakin lama hubungan Devan dan Naura semakin dekat layaknya suami istri. Bahkan sekarang Devan telah menunjukan sifat manjanya setiap hari kepada Istrinya Naura. Seperti saat ini sudah beberapa jam Naura berada di atas ranjang bersama Devan dengan posisi Naura yang duduk bersender di kepala ranjang sedangkan Devan berbaring dengan posisi kepala di atas paha Naura dan jangan lupakan wajah Devan yang ia masukan ke dalam piyama istrinya tersebut agar mudah mencium perut datar istrinya.

"Udah dong udah beberapa jam kamu kaya gini aku cape" ucap Naura sembari mengelus rambut Devan lembut. Yang di balas gumaman oleh Devan. Naura menghela nafas kasar ia sekarang harus sabar menghadapi sifat manja suaminya ini.

"Emang kamu ga laper?dari pagi kan kamu belum makan?" Naura kembali bersuara.

"Belum laper" jawab Devan tertahan.

"Tapi aku udah laper" ucap Naura cepat menunduk melihat suaminya yang asyik didalam piyama tidurnya.

Naura tersenyum sumringah ketika kepala Devan menjauh di perutnya segera Naura duduk dengan tegap menatap sang suami.

"Yaudah ayo" ucapnya mengulurkan tanganya, tanpa basa basi Naura membalas uluran Devan.

"Mau makan apa?" tanya Devan berdiri di samping Naura .

"Nasi goreng, aku hari ini pengen banget makan nasi goreng" ucap Naura girang. Devan terkekeh mendengar jawaban Istrinya yang seperti anak kecil kemudian mengangguk.

"Kamu duduk aja biar aku yang masak" ucapnya. Naura mengangguk sebagai jawaban.

"Aku tunggu di ruang tamu ya mas" ucap Naura Devan Hanya mengangguk.

Semenjak Devan Dan Naura semakin hari semakin dekat Devan meminta agar Naura memanggil dirinya dengan sebutan 'mas' ya walaupun Naura pas itu nolak. Tetapi Naura tetap memanggil Nya dengan sebutan 'mas'.

10 menit Devan sudah selesai memasak nasi goreng untuk sang istri segera ia menyusul istrinya yang berada di ruang tamu yang sedang berbaring manja di sofa membuat Devan yang melihat itu tersenyum kecil.

"Bangun, nih udah jadi" ucap Devan, Naura Hanya berdehem ia masih fokus dengan kartunnya.

"Makan dulu Naura "ucap Devan lagi. Karna melihat Istrinya yang tak kunjung bangun dari Sofanya.

"Suapin." jawab Naura tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

"Kamu bangun lah, masa mau makan sambil tiduran kaya gitu" Mau tak mau Naura bangun dari tidurnya.

"Enak" ucap Naura tersenyum menatap suaminya. Ia tak bohong memang benar masakan Suaminya ini memang enak.

"Iya dong " jawab Devan sombong kemudian terkekeh.

"Mas tar malam malmingan yuk" ajak Naura menatap Devan antusias. Devan mengangkat sebelah alisnya

"Kemana?" tanya Devan, kembali menyuapi Naura.

" Khhe mwana ajwa" jawabnya. Mendengar jawaban sang istri membuat Devan terkekeh.

"Telen dulu baru ngomong" Naura mengangguk.

"Kemana aja" ulangnya.

"Iya. Abisin dulu makan nya" jawab Devan.

Mendengar jawaban Devan membuat Naura tersenyum sumringah lalu mengangguk cepat.

****

19:00

Seperti yang dikatakan Devan tadi Ia dan Naura akan bermalam mingguan seperti ABG jaman sekarang.

Malam ini Naura sudah memakai pakaian yang senada dengan Devan. Kaos berwarna hitam dengan rok selutut sedangkan Devan memakai bawahan Levis berwarna senada dengan bajunya membuat dirinya terlihat sangat tampan.

"Ayo mas" Devan mengangguk lalu menggenggam tangan Naura dengan erat sembari menuju ke mobilnya.

"Kita mau kemana?" tanya Devan sembari membukakan pintu mobil untuk Naura.

"Em beli martabak manis aja gimana mas?" jawab Naura menatap Devan menunggu jawaban.

Devan tersenyum mengangguk lalu tangannya terulur mengacak pucuk rambut Naura.

"Iya"

Mobil mereka berhenti di kedai martbak manis, segera Naura langsung keluar dari mobil dengan tergesa-gesa membuat Devan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Pelan-pelan Naura" peringat Devan. Naura menoleh kearah Devan lalu menyengir bodoh.

"Hehe ya maap,ayo mas" Devan mengangguk.

"Kamu tunggu sini biar aku pesenin" Naura hanya mengangguk sebagai jawaban. Devan segera memesan martabak.

***

"Nih makan habiskan "

"Maksih mas" Devan mengangguk lalu duduk disamping Naura memandang istrinya yang tengah asik makan.

***

Setelah Puas Naura makan martabak, kini keduanya segera pulang kerumah. Setibanya Dirumah Naura merebahkan diri di ruang sofa yang disusul Devan yang duduk dibawah sofa.

"Capek?" tanya Devan. Tanganya terulur mengelus pucuk Naura.

Naura mengangguk, menatap sang suami yang kini sedang menatapnya" iya, gtau kenapa akhir-akhir ini aku sering capek, padahl aku ga ngapa²in" adunya. Memang benarkan? Naura tidak melakukan apa-apa tapi dirinya akhir²ini merasa sangat lelah.

"Iyaudah kalo cape tidur aja" ujar Devan.

Naura menggeleng."Aku masih mau liat tv"

"Iyaudah" Devan bangkit. Dan beralih duduk di samping kepala Naura, menarik kepala Naura kepahanya. Naura hanya diam saja.

"Kalau ngantuk bilang" ucap Devan menurunkan pandanganya menatap Naura.

Naura hanya mengangguk memberi kecupan kecil dibibir Devan .

22:30

Naura dan Devan kini masih berada di ruang keluarga. Devan Menataap sang istri yang kini sedang melihat televisi tanpa terganggu.dan beralih menatap jam dinding nya yang sudah menunjukkan pukul setengah sebelas.

"Tidur yuk udah malam?" pinta Devan halus. Membelai lembut rambut Sang istri. Naura mengalihkan pandangannya ke Devan lalu mengangguk dan bangkit dari sofa.

"Gendong" pinta Naura merentangkan kedua tangannya. Devan tidak menolak ia segera menerima uluran Naura dan menggendongnya ala bridal style.

Sesampainya dikamar, Devan menidurkan Naura keranjangnya dan diikuti dirinya yang tidur bersebelahan dengan Naura memeluk erat tubuh mungil istrinya. Lalu mengecup pucuk rambut nya.

"Good night sayang"

Dijodohin Dosen Kampus [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang