Tigalima

16.1K 567 19
                                    

"Sayang" panggil Devan pada Naura yang tengah duduk di kursi rias miliknya.

"Apa?"

Devan merubah posisinya menjadi duduk tubuhnya menyandar di kepala ranjang matanya masih menatap Naura."Rencana aku batal. Padahal pas itu aku mau kejutan setelah prank itu berhasil." Lalu pria itu menghela nafasnya." Tapi, sekarang udah gak. Kamu mau minta apa di ulang tahun kamu besok??"

Naura menaikan sebelah alisnya. Menatap suaminya dari pantulan cermin. " Emang kamu niat mau kasih aku apa?"

"Hm" Devan mendongak kepalanya menatap langit kamarnya seraya menopang dagunya sedang berpikir. "Ada"

Naura mendengus." Iya apa?"

Devan tersenyum" mau tau banget? Hm?"

"Enggak! Kalo gak mau kasih juga gapapa aku juga gak maksa" Naura beranjak lalu berjalan kearah ranjang dan merebahkan tubuhnya disamping Devan membelakangi suaminya. Mood nya jadi hancur gara-gara Devan.

Devan terkekeh pelan. Ia menggeser tubuhnya agar mendekat ke Naura. Di peluknya tubuh mungil itu dan mengecup bahu polos Naura beberapa kali.

"Aku mau ngajak kamu honeymoon ke Bali" Devan berbisik.

Naura langsung membalikan tubuhnya menghadap sang suami. Wajahnya tampak sekali kaget. Devan terkekeh geli melihat wajah istrinya yang begitu menggemaskan jika seperti itu.

"Kamu serius?" tanya Naura

Devan mengangguk. Mengecup hidung Naura singkat." Iya. Tapi karna rencana aku gagal dan Batal jadi gak jadi"

"Ih kenapa gak jadi?!" pekik Naura

"Kan acaranya batal" ucap Devan.

Naura mengerutkan bibirnya."Ish jangan dong. Aku tuh pengen banget kesana dari dulu tapi gak kesampaian"

Devan tersenyum tipis"Pengen banget. hm?" Menyingkirkan anak rambut yang menutupi matanya.

Naura mengangguk dengan mata berbinar antusias."Banget Devan"

Devan terkekeh."Oke. Itu hadiah yang aku kasih ke kamu"

Merasa sangat senang. Naura reflek memeluk tubuh Devan membuat Devan terbaring dan Naura menindih tubuh Devan.

Devan memejamkan matanya saat Naura memberi beberapa kecupan di sekitar wajahnya setelah puas Naura kembali memeluk Devan erat posisinya masih sama.

"Aaaa makasih mas Devan. Sayang mas Devan banyak-banyak."

Devan terkekeh. Mengusap sayang rambut Naura." Sama-sama"

Naura mendongak membuat jarak wajah mereka hanya dibatasi beberapa centi." Kita kapan kesana nya mas?"

"Hm? Bulan depan. Kita kesana" Jawab Devan.

"Wih serius?"

Devan mengangguk." Iya sayang"

****

Malam ini. Naura mengajak suaminya pergi ke mall untuk persiapan ke Bali. Naura sudah terlihat rapih dengan kaos panjang berwarna hitam serta celana kulot berwarna hitam putih.

Senyum di bibirnya tidak pernah lentur.

"Naura udah belum?"

"Iya mas sebentar!" Gadis berjalan kearah lemari besar yang terdapat tas miliknya dan juga Devan. Ia memilih tas simple dengan warna senada dengan pakaiannya. Setelah dirasa cukup gadis itu berjalan menuruni anak tangga. Ia melihat Devan yang sedang menunggu di sofa

"Ayo mas"

Devan menoleh lalu mengangguk dan berdiri tak lupa untuk mematikan televisinya sebelum pergi.

"Mau ke mall doang kan?" Tanya Devan

Naura mengangguk." Iya. Aku mau beli persiapan nanti pas mau ke Bali"

"Kan masih lama sayang kita ke sananya."

"Ya nggak papa, biar sekalian aja. Biar gak beli-beli lagi."

Devan mengangguk saja. Membukakan pintu mobil lalu melindungi pucuk kepala Naura agar tidak terbentur. Dan menutup pintunya setelah Naura masuk.

Dijodohin Dosen Kampus [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang