Setiap tindakan yang dilakukan pasti ada konsekuensi yang harus diterima, baik atau buruk tergantung perbuatannya..!!
~goresanpena~***
Bismillahirrahmanirrahim..
Hai,,
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Aku balik lagi nih, semoga suka dengan part ini
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya
Tandai jika ada typo, sebelum baca follow dulu ya, terimakasih..
Happy reading..
--------
Deruman suara kendaraan saling saut-sautan di keheningan malam, saling kejar siapa yang duluan sampai ke garis terdepan. Sorakan dari pendukung keduanya memenuhi sekitar area, saling meneriakan nama jagoan masing-masing.
Suara sirine polisi megalihkan atensi kemeriahan yang sedang terjadi. Teriakan yang semula mengalunkan nama jagoan beralih menjadi teriakan kecemasan.
Laki-laki, perempuan semuanya panik, saling berlari mencari kendaraan masing-masing menyelamatkan diri dari kejaran polisi. Kesampingkan dulu teman bahkan pasangan yang datang bersama ditinggalkan.
Begitu juga dengan seseorang yang sedari tadi diteriakan namanya. Dia bawa motornya menjauh menyelip diantara kendaraan yang lain memasuki gang-gang kecil untuk mengelabuhi para polisi.
Hal ini sudah biasa dialaminya karena hampir setiap malam ia mengikuti balapan liar. Tak heran lagi, dia sampai hapal seluk beluk jalanan.
Merasa tak mendengar sirena polisi yang mengejar, ia hentikan motornya di sebuah taman komplek perumahan. Suasana nampak sepi hanya ada beberap orang yang terlihat.
Baru saja dia membuka helm dan berjalan ke kursi taman untuk beristirahat, dari semak-semak di belakang kursi taman terdengar suara tangisan bayi.
Langkahnya beralih ke sumber suara. Disana, di dalam sebuah kardus terbungkus selimut berwarna biru muda terdapat bayi laki-laki yang tengah menangis.
Dari kejauhan dibalik pohon seorang pria tengah mengawasi.
Sementara di tempat lain, seorang gadis baru saja keluar dari sebuah minimarket. Ia berhenti sebentar untuk melihat jam masih pukul 9 pikirnya, tidak terlalau malam.
Ia tidak ingin merepotkan keluarganya untuk menjemput. Ia memutuskan untuk pulang sendiri dengan berjalan kaki, lagi pula rumahnya tidak jauh dari minimarket.
Biasayan dia selalu pergi keluar dengan sang kakak, kebetulan kakaknya hari ini masih ada urusan kampus dan belum pulang.
Dia memutuskan untuk pergi keluar sendirian membeli coklat dan es krim. Yap, dia sangat menggilai makanan manis seperti coklat dan es krim. Kebetulan malam ini stok coklat dan es krim di dalam kulkas telah habis.
Dengan riang ia berjalan dan mengayunkan bungkusan plastik yang berada di tangannya. Mulutnya tak berhenti melantunkan shalawat.
Saat melewati taman di dekat komplek perumahan, ia mendengar suara bayi yang menangis, karna penasaran dengan suara tersebut ia berjalan menghampiri sumber suara.
Disana, di dekat kursi taman terdapat seorang laki-laki seumurannya tengah meletakkan bayi ke dalam kardus, sontak ia mendekat dan berteriak membuat laki-laki itu kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Teen Fiction(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...