14

509 59 75
                                    

Tidak ada seorang pun yang mengetahui masa depan, apapun yang terjadi, ya harus dihadapi!!
~goresanpena~

***

Bismillahirrahmanirrahim..

Hai,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Athacha balik lagi nih, semoga suka dengan part ini.

Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya

Tandai jika ada typo, sebelum baca follow dulu ya, terimakasih..

Happy reading..

---------

Minggu pagi, Seperti biasa keluarga kecil itu akan menghabiskan pagi dengan olahraga di taman. Sebenarnya hanya Atha yang joging, sementara Acha hanya ingin membawa baby Ael jalan-jalan sekalian berburu makanan enak. Tak bisa dipungkiri setiap weekend pasti taman dipenuhi oleh gerobak yang menjual berbagai macam makanan. Bukannya sehat setelah joging yang ada Acha malah menimbun lemak.

Dan yang paling penting alasan utama Acha ikut karna tidak mau Atha menjadi santapan lezat bagi mata para cewek-cewek di taman. Tak bisa dipungkiri pesona Atha saat berlari dengan peluh yang membanjiri wajahnya sangat menggoda mata untuk untuk terus menatapnya. Bahkan para ibu-ibu juga tidak mau ketinggalan, meskipun ada Acha yang berjalan disampingnya mereka tetap melirik Atha dengan tatapan lapar. Dan Acha sangat tidak suka itu.

Seperti saat ini, Acha sedang duduk di bangku taman bersama baby Ael yang tengah minum susu di strollernya. Acha lagi istirahat, capek setelah berlari tiga putaran sementara Atha masih berlari dengan peluh yang sudah membanjiri tubuhnya.

Suara-suara dari sekumpulan cewek yang tak jauh dari tempat Acha duduk terdengar jelas di telinga Acha.

"Ganteng ya?" ucap cewek berbaju putih.

"Iya. Keren banget. Ngeliat keringat di wajahnya serasa pengen ngelapin." jawab teman di sebelahnya.

"Udah punya pacar belum ya?"

"Enggak kayanya, dari tadi lari sendirian aja."

"Pengen kenalan!!"

"Pengen minta nomornya!"

Sudah cukup. Acha nggak sanggup lagi mendengarkan, wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus tangganya juga terkepal. Enak saja, mereka membicarakan suaminya di depan dirinya sendiri. Meskipun mereka tidak tau, tapi itu tidak sopan.

"KAK AL!!" teriak Acha saat Atha berlari di depannya.

Suara Acha yang cukup kencang membuat orang-orang memperhatikan. Acha tak peduli, dia masih memasang tampang garangnya sembari memanggil Atha.

Atha yang mendengar suara cempreng Acha memanggilnya langsung menoleh menghentikan larinya, selanjutnya dia langsung menyusul Acha setelah melihat raut tidak bersahabat dari gadis itu.

"Kenapa?" tanya Atha sembari mengelap peluh di wajahnya menggunakan handuk kecil, dia duduk di sebelah Acha.

Acha langsung cemberut menyilangkan kedua  tangannya di depan dada, membuang muka tak mau menatap pada Atha.

Melihat itu Atha tidak ambil pusing, diraihnya botol minum di samping Acha, jakunnya terlihat naik turun saat minum.

Acha semakin cemberut saat Atha mengacuhkannya, tak taukah Atha jika dia tengah kesal sekarang?

Setelah minum bukanya berbicara padanya, Atha malah mendekati baby Ael diraihnya bayi gembul itu dalam gendongannya. Seakan tak peduli dengan Acha yang cemberut, Atha sibuk menciumi pipi baby Ael membuat bayi gembul itu tertawa senang.

AthachaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang