Terimakasih telah datang dan memberikan warna dihidup gue yang gelap ini.!!
~Altariq Syafiq Abrisam~***
Bismillahirrahmanirrahim..
Hai
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Athacha balik lagi nih, semoga suka dengan part ini
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya
Tandai jika ada typo, sebelum baca jangan lupa follow dulu ya, terimakasih..
Happy reading..
---------
Setelah menjalani hari yang cukup panjang. Terlambat datang ke Sekolah, dihukum jalan jongkok, dan perang mulut dengan senior di hari pertama masuk Sekolah akhirnya Acha sampai juga di rumah.
Acha sudah tidak sabar untuk bertemu dan mengunyel-unyel pipi baby Ael, ini kali pertama Acha berpisah dengan baby Ael selama ini dan dia sudah sangat rindu dengan bayi gembulnya itu.
Jika dipikir-pikir hari Acha cukup ekstrim hari ini, baru pertama masuk sekolah udah punya musuh saja. Bagaimana dengan kedepannya, mungkin akan terus berlanjut. Acha sangat yakin jika Zara tidak akan berhenti mengganggu dirinya sampai disini saja, pasti akan ada hari-hari lainya dan Acha sangat menantikan hal itu.
Acha tidak sabar untuk bermain-main lagi dengan Zara, ternyata mengasikan juga. Emang dasar Acha berantam malah dipikir main-main, dasar bocah.
"ASSALAMU'ALAIKUM.. ACHA PULANG!!" suara Acha menggema dipenjuru rumah.
"Loh, kok sepi ya? Apa Kak Al lagi keluar?" monolognya, kakinya melangkah kearah dapur, Acha mau ambil minum tenggorokannya seret, cuaca cukup panas diluar apalagi tadi dia sempet teriak.
"Non Acha udah pulang?" baru saja Acha mau meneguk air suara Mbok Yum mengagetkan Acha.
"Si Mbok bikin kaget aja," Acha kembali meminum air dalam gelas yang sedang digenggamnya.
"Maaf non," Mbok Yum tersenyum canggung, merasa tidak enak. "Gak papa Mbok," balas Acha.
"Oh iya, Kak Al kemana? Kok gak kelihatan." lanjutnya.
"Lagi di kamar non, mungkin lagi tidur. Kasian si Aden dari tadi kerepotan nenangin baby Ael, bahkan sampai telat makan juga. Baby Ael nggak mau lepas dari den Atha, sama si mbok juga gak mau digendong." adu Mbok Yum pada Acha.
Acha langsung berdiri. "Beneran Mbok? Kok Kak Al nggak telpon Acha?"
"Mungkin nggak mau ganggu non,"
"Ya udah Acha langsung ke atas ya Mbok." Acha langsung buru-buru pergi ke kamar tanpa mendengarkan jawaban mbok Yum. Dia merasa bersalah telah merepotkan Atha.
Sesampai di depan kamar Acha langsung masuk dan yang pertama kali Acha lihat adalah Atha yang tengah tertidur bersama baby Ael dengan baby Ael yang tengkurap di atas dada Atha. Langsung saja senyum Acha terbit menyaksikan hal itu.
"Duh.. manis banget, gemesnya!!" Acha melangkah menghampiri mereka berdua, menaiki kasur dan duduk di sebelah Atha.
Diusapnya kening baby Ael untuk memastikan apakah badan baby Ael masih panas. "Alhamdulillah panasnya sudah turun,"
Acha kembali mengelus pipi baby Ael, mengusapnya pelan setelah itu dia juga beranjak merapikan rambut Atha yang berantakan. Dipandangi wajah Atha. Kok Acha baru sadar kalau Atha sangat tampan. Rahangnya yang tegas, hidung mancungnya, alis mata yang sangat panjang, bibir Atha yang ah sudahlah, Acha jadi mikir aneh-aneh kan. "Ganteng banget sih suami Acha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Teen Fiction(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...