11

506 73 54
                                    

Harapan tetap akan menjadi harapan jika tanpa adanya kepastian!!
~goresanpena~

***

Bismillahirrahmanirrahim..

Hai,,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..

Athacha balik lagi nih, semoga suka dengan part ini

Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya

Tandai jika ada typo, sebelum baca follow dulu ya, terimakasih..

Happy reading..

--------

Akhirnya mereka semua tetap menjalankan hukuman, jalan jongkok sampai ke aula begitu juga dengan Acha. Sedari tadi Acha sudah letih dan ngos-ngosan, peluh sudah membanjiri wajahnya.

"Capek banget, tau gini Acha nggak usah datang tadi, mending Acha di rumah nungguin baby Ael." monolognya sambil menyeka peluh di wajahnya.

"Tapi, jika nggak datang ada hukumannya gak ya?"

Ia masih bergumam sembari berjalan jongkok, teman-teman yang lain sudah jauh di depannya.

"Atau Acha pakai surat izin sakit aja. Eh, tapi kan Acha nggak sakit, yang sakit kan baby Ael, Acha dosa dong kalau bohong."

Acha merasa dia sudah berjalan sangat lama, tapi ini masih dikoridor, masih jauh dari aula.

"Mila, tungguin Acha dong," panggil Acha pada cewek yang ada di depannya. Acha mengetahui namanya karena mereka sudah kenalan tadi.

"Cepetan," saut Mila, namun ia tak berhenti terus berjalan jongkok.

"Aaa... Acha capek, nggak kuat," rengeknya, ia duduk lesehan di lantai.

"Lo nggak papa?" tanya seseorang.

Acha refleks melihat ke sumber suara, karna Acha duduk lesehan otomatis dia harus mendongak melihat orang itu.

"Eh, Kak Angga," saut Acha setelah mengetahui siapa.

Acha tersenyum canggung. "Acha nggak papa kok, cuma capek aja."

Angga memperhatikan penampilan Acha, peluh sudah memenuhi sekitar wajah Acha. "Masih kuat jalan kesana?"

"Sebenarnya nggak sih, tapi ini hukuman karna Acha udah telat jadi nggak papa," cengir Acha, Ia masih duduk lesehan di lantai.

"Nggak usah dilanjutin kalau lo nggak kuat, bisa bahaya kalau lo kenapa-napa,"

Angga melihat sekitar memastikan tidak ada siapapun. "Lo habis lahiran, Atha bisa hancurin acara  ini kala lo sampai celaka." Karna dia tau, seperti apa jika Atha dalam mode marah.

"Eh," kaget Acha.

Pasti Angga mengira dia memang benar habis melahirkan, karna ini ulah Atha yang tak berterus terang kepada teman-teman nya. Akhirnya mereka semua mengira baby Ael memang anak kandung Acha dan Atha.

AthachaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang