Happy aja, bawa santai, jangan terlalu tegang..!!
~goresanpena~***
Bismillahirrahmanirrahim..
Hai
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Athacha balik lagi nih, semoga suka dengan part ini
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen ya
Tandai jika ada typo, terimakasih..
Happy reading..
----------
Suasana kelas lagi hening, semuanya lagi fokus dengan tugas matematika yang baru saja diberikan oleh guru. Guru perempuan itu juga masih duduk memantau kegiatan anak didiknya dari kursi kebesarannya.
Acha celingak-celinguk menatap sekitar. Semua orang lagi tenang, bahkan Mila yang ada disebelahnya juga lagi sibuk memecahkan soal yang diberikan guru. Soalnya cuma satu tapi anak, cucu serta cicitnya berurutan ke bawahnya.
Acha memegangi perutnya, mendekat kearah Mila, berbisik pelan. "Ssshh.. Mila!"
"Apaan?" saut Mila berbisik juga.
"Acha lagi sakit perut, dari tadi nggak mau hilang."
"Trus?" bisik Mila tanpa menoleh kearah Acha, dia masih sibuk dengan soalnya.
"Acha pengen pup!"
Ya Allah, Mila membantin dalam hati. Pasti nih bocah mau merepotkan dia lagi ini.
"Ya udah keluar."
Acha masih saja memegangi perutnya, sesuatu di bawah sana sudah mendesak minta dikeluarkan. Kenapa keluarnya gak bisa lihat kondisi dulu sih? Minta izin dulu kek, apa gitu? Kalau gini kan, Acha jadi ribet.
"Acha gak berani ke toilet sendiri, temenin Acha ya."
Nah, kan, apa dia bilang? Pasti ada sesuatu, kalau tidak gak mungkin bocah ini sampai bisik-bisik seperti ini.
"Pergi sendiri aja. Gue lagi sibuk!"
"Acha gak berani sendiri, takut. Temenin, ayok!"
"Lagi nanggung ini."
Acha memegangi tangan Mila. "Mila ayok! Temenin Acha, Acha udah gak tahan. Pup-nya udah mau keluar."
Mila menghela napas pelan. Bisa gak sih, sehari saja dia tenang. Tanpa ada gangguan dari bocah disebelahnya ini. "Oke."
"Ya udah ayok!" Mila menoleh pada Acha yang masih duduk aja di bangkunya, katanya mau ke toilet kenapa masih duduk.
"Acha malu. Mila yang minta izin sama Bu guru ya." ditampilkannya senyum cerah pada Mila, supaya Mila luluh.
Sekali lagi Mila menghela napas. Sabar Mila, sabar. Orang sabar jidatnya lebar. Eh salah, orang sabar jodohnya ganteng.
"Itu yang di belakang lagi apa?"
Bu Ayu yang sedari tadi melihat gerak-gerik yang aneh di meja mereka berdua akhirnya menegur.
Acha gelagapan, takut dimarahi. Yang lain juga beralih menatap kearah mereka setelah mendengar teguran Bu Ayu.
"Si Acha sakit perut Bu." Mila menjawab dengan santai.
"Kalau gitu silahkan ke UKS. Kamu bisa antar kan Mila?" pinta Bu Ayu.
"Bukan gitu Bu," cicit Acha.
"Lalu apa Acha, kamu mau pulang?" Bu Ayu berdiri, mendekat kearah meja Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Teen Fiction(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...