Mimpi akan tetap jadi mimpi dan harapan jika hanya sibuk bermimpi tanpa adanya tindakan!!
~goresanpena~***
Bismillahirrahmanirrahim..
Hai,,
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
Akhirnya Athacha up lagi, ada yang nungguin gak?
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya
Tandai jika ada typo, sebelum baca follow dulu ya, terimakasih..
Happy reading..
-------
Ini hari pertama Acha mengikuti masa orientasi siswa atau MOS SMA.
Pagi ini Acha tengah kerepotan mengurus perlengkapan MOS serta perlengkapan Atha dan baby Ael. Baby Ael lagi demam karna baru suntik imunisasi. Umur baby Ael sekarang sudah masuk tiga bulan, tubuhnya semakin gembul dan berisi.
Baby Ael susah tidur semalam, karna badanya demam baby Ael menjadi rewel dan susah tidur. Otomatis Acha juga harus begadang menjaga baby Ael, baru menjelang subuh baby Ael bisa tidur. Karna itu, Acha jadi telat bangun dan keteteran begini.
MOS di mulai pukul enam sementara Acha bangun pukul lima lewat sepuluh. Saat Acha menyiapkan perlengkapannya, baby Ael telah bangun lagi dan sekarang tengah menangis di gendongan Atha.
"Kak, maafin Acha ya, Karna telat bangun jadi buru-buru gini ngak sempat buat sarapan." Acha tengah berdiri di depan cermin memasang jilbab.
"Hm."
Atha sedang menenangkan baby Ael, ia berdiri sambil menimangnya. Baby Ael sudah tidak menangis hanya saja jika ditaruh dia akan rewel kembali karna itu Atha terus menggendongnya.
Setelah selesai mengenakan hijab Acha menghampiri Atha. Ia sentuh kening baby Ael, ternyata masih panas walau tak sepanas tadi malam. "Masih panas kak, apa Acha nggak usah berangkat ya? Bawa ke rumah sakit aja baby Ael-nya Acha takut nanti makin parah."
"Ngak usah, Ini udah mendingan. Sana berangkat ntar telat."
Acha melihat jam, sudah pukul lima lewat empat puluh lima, itu artinya lima belas menit lagi MOS akan dimulai.
"Ya udah Acha berangkat," Acha menyodorkan tangannya pada Atha.
"Uang kemaren udah habis?" tanya Atha.
"Salim." lirih Acha.
Atha menyodorkan tangannya yang langsung dicium Acha. "Hati-hati, diantar pak Maman aja."
Acha mengangguk.
"Kakak berangkat jam berapa?"
"Gue bukan panitia, paling siangan atau nggak usah datang nggak penting juga."
"Ohh."
Acha beralih mengelus pipi baby Ael dan menciumnya. "Buna pergi dulu ya sayang, jangan rewel, Jangan nyusahin Baba, oke."
"Nanti kabari Acha ya Kak, kalau terjadi sesuatu pada baby Ael. Acha pergi dulu Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam.. hati-hati."
Acha mengangguk dan berlalu keluar.
****
Acha baru saja turun dari mobil. Di depan gerbang berdiri dua orang senior laki-laki dan perempuan. Sepertinya mereka sedang menunggu junior yang telat. Acha berjalan ragu kearah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Teen Fiction(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...