Tak baik selalu memaksakan kehendak kita pada orang lain, sementara orang itu juga punya pilihan dan jalanannya sendiri.!!
~goresanpena~***
Bismillahirrahmanirrahim..
Hai,,
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Aku balik lagi nih, semoga suka dengan part ini
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya
Tandai jika ada typo, sebelum baca follow dulu ya, terimakasih..
Happy reading..
------
Entah takdir seperti apa yang tengah mereka jalani sekarang, niat hati hanya penasaran dan ingin menolong bayi malang tersebut, malah sekarang berbalik kepada mereka, dituduh telah berbuat mesum dan membuang anak sendiri.
Mereka diseret dan terpaksa mengikuti orang-orang itu menuju ke rumah ketua Rt.
"Mereka ingin membuang bayi di taman pak," jawab pria yang lebih tua setelah ketua Rt menanyakan kadatangan mereka ke rumahnya.
"Iya pak, mereka dinikahkan saja biar kapok." jawab yang lain.
"Iya nikahkan saja,"
"Dari pada buat aib di komplek kita."
"Dasar anak muda jaman sekarang kelakuannya buat malu keluarga saja."
"Lihat bayi-nya mirip sekali dengan mereka, masih mau mengela lagi."
"Sudah berbuat tidak mau bertanggung jawab."
Suara-suara yang memojokkan mereka sedari tadi terus dilontarkan oleh warga.
Ibu-ibu sekitar rumah Pak Rt keluar mendengar suara gaduh. Mereka juga melontarkan kata-kata yang tajam kepada dua orang yang mereka anggap tersangka, tanpa tau kejadian yang sebenarnya. Tapi yang namanya ibu-ibu biang julid, yang penting berkoar dulu, kebenaranya nanti aja belakanngan.
Gadis itu semakin takut dan tangisnya sedari tadi tak berhenti turun. Ia tak berani membantah perkataan warga yang menyudutkannya.
Sementara laki-laki itu semakin geram dan muak dengan semua yang dilontarkan warga kepadanya. Dia juga jengah melihat gadis cerewet yang beberapa saat lalu begitu berani memarahinya, sekarang cuman menangis sembari memeluk bayi laki-laki tersebut.
"Gue gak kenal bayi itu." tunjuknya pada bayi yang masih saja anteng tidur dipangkuan si gadis tak terganggu dengan keributan yang ada.
"Gak usah mengelak lagi, buat malu saja."
"Gue gak kenal mereka berdua." ucapnya dingin sambil memegang kerah baju pria yang sedari tadi terus memojokan mereka, pria itu langsung kicep melihat tatapan tajamnya.
"Sudah, tenang dulu." lerai Pak Rt yang sedari tadi hanya mengamati.
"Mereka tetap harus dinikahkan Pak, dari pada membuat aib disini."
"Yasudah ini juga sudah malam lebih baik ibu-ibu pulang dulu, biar masalah ini saya dengan para pria yang menyelesaikan."
"Baik Pak, tapi mereka harus dinikahkan kalau tidak bawa ke polisi saja, kami balik dulu. Ayo ibu-ibu kita pulang!" ucap salah seorang wanita.
Beruntung mereka mau pulang dan juga para pria yang merasa tidak terlalu berkepentinan juga pulang, tinggallah disana hanya ketua Rt dengan tiga orang pria yang menyeret mereka tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Teen Fiction(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...