Terkadang kita tidak sadar, dengan hanya diam saja, bisa menimbulkan persepsi yang berbeda bagi orang lain..!!
~goresanpena~***
Bismillahhirrahmanirrahim..
Hai,,
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Aku balik lagi nih, semoga suka dengan part ini
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen terbaiknya
Tandai jika ada typo, sebelum baca follow dulu ya, terimakasih..
Happy reading..
-----
Setelah drama pengantin baru di rumah Pak Rt tadi, sekarang mereka sudah di dalam mobil orang tua Acha menuju ke rumah Acha.
Atha juga pulang ke rumah Acha karna dipaksa oleh Papa Acha untuk ikut. Karna sudah menjadi suami Acha otomatis dia juga harus ikut bersama mereka.
Sementara motornya sudah dibawa oleh orang suruhan Daddy. Kemana Daddy-nya? Pria itu telah pergi terbang ke Singapura setelah akad dilaksanakan.
Dan disinilah mereka sekarang di dalam mobil yang dikendarai Papa Acha. Sementara mereka duduk di belakang dengan bayi laki-laki yang masih tenang tidur dipangkuan Acha.
Tidak ada yang membuka suara untuk menghilangkan keheningan dan kecanggungan di dalam mobil.
Mereka semua berkutat dengan pikirannya sendiri, mungkin canggung atau masih merasa ini begitu cepat menikah diusia yang masih sangat muda dan sekarang juga ada bayi yang harus dirawat.
Ya, mereka memutuskan untuk menjaga dan merawat bayi yang mereka temukan mengingat Acha yang tidak tega dan kasihan bila bayi itu dibawa ke panti asuhan.
Dia tidak merasa keberatan menjadi Ibu dengan jalur ekspres jika bayinya tampan dan begitu menggemaskan seperti itu.
Toh, juga karna bayi ini mereka akhirnya menikah.
Atha masih saja kepikran dengan kejadian sebelum mereka masuk ke dalam mobil. Dengan tingkah ajaibnya Acha merengek kepada orang tuanya supaya bisa membawa dan merawat bayi itu.
"Mama," rengek Acha.
"Apa Cha?"
"Acha gak mau pulang." rajuknya sambil menggembungkan pipi, Atha yang melihat itu tersenyum tipis.
"Loh kenapa gak mau pulang?" bingung Mama Acha.
"Acha mau pulang kalau dedek bayi juga dibawa."
"Cha," tegur Papa.
"Pa boleh ya, ya ya ya." dengan senyum yang begitu manis serta mata yang dikedip-kedipkan.
Tawa lolos dari bbir Atha melihat kelakuan Acha yang seperti itu. Boleh gak sih Atha karungin saking gemesnya sama Acha, rasanya pengen di cubit tuh pipi, kan dah halal jadi bolehlah batinnya.
Orang tua Acha juga tertawa melihat kelakuan putrinya yang manja.
"Izin sama Atha lah masa sama Papa," ucap Papa disela tawanya.
"Tuh Tha, Acha mau punya baby, mau gak?" goda Mama.
Atha yang ditanya begitu malah membuang muka. Kok jadi dia yang malu, pikirnya.
"Kok sama dia?" tanya Acha menunjuk Atha.
"Atha'kan suami Acha, kalau mau adobsi anak ya harus bilang sama Atha. Atha sudah menjadi iman Acha sekarang. Jadi, apapun yang ingin Acha lakukan ya harus ada persetujuan Atha." jelas Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Fiksi Remaja(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...