Tidak ada orang hidup yang tidak memiliki masalah, karna hidup itu sendiri adalah masalah..!!
~goresanpena~***
Bismillahirrahmanirrahim..
Hai
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Athacha balik lagi nih, semoga suka dengan part ini
Tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen ya
Tandai jika ada typo, terimakasih..
Happy reading..
---------
"Anaknya Buna gemes banget cih, ganteng banget," Acha menoel pipi baby Ael. "Apa? Ael mau ketemu Oma ya, iya? Ael mau ketemu Oma sama Opa."
Sesekali Atha terus melirik kearah Acha dan baby Ael yang berada dipangkuan Acha. Sembari terus fokus kearah jalanan. Dia menyunggingkan senyum tipis melihat interaksi Ibu dan anak itu.
"Udah bilang sama Mama dan Papa kalau kita mau ke rumah?"
"Belum Kak, biar kejutan." Acha tersenyum kecil, tangannya masih sibuk mengusap kepala baby Ael.
Keluarga kecil itu tengah dalam perjalanan menuju ke rumah orang tua Acha. Tidak ada acara khusus, hanya saja Acha yang pengen berkunjung katanya sudah kangen Mama dan Papa.
"Aaaaa Ammm nnngg!" gumaman tidak jelas baby Ael sembari bertepuk tangan menunjuk kearah kendaraan yang berlalu lalang di depannya.
"Gemes banget anak Buna. Ael ngomong apa cih? Banyak mobil ya sayang? Ael senang ya kita jalan-jalan?"
"Hahaha hahahkkk!" Baby Ael bertepuk tangan heboh membalas perkataan Acha.
Atha menoleh tersenyum tipis dan mengelus kepala baby Ael sayang.
"Kalau seneng bilang Baba dong, bilang kalau sering-sering bawa Ael sama Buna jalan keluar gitu?" Acha menghasut baby Ael, sebenarnya dia menyindir Atha secara halus, supaya sering diajak jalan.
"Tuh Kak, kata anaknya sering ajak jalan!"
"Anaknya atau Buna-nya yang pengen jalan keluar?" pancing Atha.
"Dua-duanya!" Acha tersenyum cerah.
"Iya kan sayang? Ael belum pernah diajak main keluar kan? Palingan juga ke taman. Sesekali diajak ke mall gitu Kak."
"Haammm Aaaaa!"
"Nah kan, katanya iya."
"Tau dari mana?" Atha masih setia dengan senyum tipisnya.
"Itu tadi bilang Hm. Kan, sama kaya Kakak, kalau ditanya jawabnya, Hm."
"Emang iya gitu?"
"Iya. Tuh kan, kesenangan tepuk tangan dianya." tunjuk Acha pada baby Ael yang masih senyum-senyum sembari bertepuk tangan heboh.
"Masih kecil, nanti kalau agak besaran dikit baru diajak ke mall."
"Beneran?"
"Hm!"
"Yeyy, Ael seneng gak nanti mau jalan-jalan ke mall?" Acha tersenyum cerah sembari memainkan kedua tangan baby Ael.
"Haammmm!"
"Loh, kok berhenti?" bingung Acha karna Atha menghentikan mobil di pinggir jalan, ini masih jauh dari rumah kedua orangtuanya.
"Beli kue. Jangan keluar! Tunggu di mobil aja." Atha langsung berlalu keluar menuju toko kue yang berada di depannya.
"Duh, manis banget sih Suami Acha. Acha aja gak kepikiran mau bawain sesuatu. Menantu idaman Mama banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athacha
Teen Fiction(Dilarang plagiat) Pernikahan akibat kesalahpahaman. dua pribadi yang baru ditemukan sudah terikat dengan pernikahan. sanggupkah mereka menjalani dan mengurus anak diusia yang masih muda? Acha remaja yang sikapnya sebelas dua belas dengan bocah, mam...