001

52.9K 3.9K 166
                                    

"ah bangsat!" teriak haechan sedikit frustasi saat melihat battery bar nya berwarna merah dan memiliki tanda seru. angka disitu menunjukkan 4%

sialnya, haechan tidak membawa chargernya. renjun juga menggunakan ponsel dengan perangkat yang berbeda, sehingga jenis chargernya berbeda dengan haechan.

renjun mendongak, "kenapa? lu gak bawa charger?"

haechan mengangguk pasrah.

renjun menggelengkan kepalanya, lelah dengan sahabatnya ini yang merupakan orang pelupa dan idiot.

"gak bisa pinjemin, punya lu samsung, beda lubang." ucapan renjun membuat haechan semakin lemas. padahal ia tengah bermain game di ponselnya.

"trus gimana dong??"

renjun malah mengendikkan bahunya tanda tidak tau, ataupun tidak peduli.

haechan menghembuskan nafasnya kasar, melihat seisi cafe yang tidak begitu ramai. namun pengguna ponsel yang dilihat haechan mayoritas iPhone.

haechan menggaruk tengkuknya. "emang sekarang lagi tren pake iPhone ya?" ucapnya meringis.

tiba tiba matanya menangkap seseorang diujung sana yang tengah memainkan ponselnya. senyumannya melebar, kemudian menghampiri lelaki itu.

haechan membasahi bibirnya, menarik nafas untuk tidak gugup.

"p-permisi.."

"ya?" lelaki yang mendongak itu membuat haechan sedikit tersentak karna terkejut. "boleh..pinjem charger gak?"

renjun yang dari kejauhan hanya melihatnya dengan pasrah. tidak punya malu, pikirnya sambil melihati haechan dan lelaki asing yang duduk di meja

"oh boleh, punya gua samsung s10+, bisa?"

haechan mengangguk antusias dengan bibir yang bahkan tidak bisa lagi menyunggingkan senyumnya. haechan tampak lucu bagi lelaki asing itu yang melihat haechan memgangguk seperti anak kecil yang menurut.

setelah menerima charger, haechan menyengir lebar dan kembali ke tempatnya. disambut dengan wajah renjun yang memasang mimik aneh pada sahabatnya itu.

"dasar gatau malu.." cibir renjun membuat ekspresi haechan berubah jadi masam sekarang.

haechan mencolokkan charger yang baru saja ia dapatkan, dan mulai bermain lagi di ponselnya.

sekitar 15 menit haechan masih bermain, haechan mulai asik dan tenggelam dalam dunianya. renjun sendiri hanya membaca buku novel yang ia bawa.

mata renjun melihat ke arah sosok lelaki yang berjalan keluar dari cafe, tanpa mengambil kembali charger yang dipinjam oleh haechan.

"chan, chan"

"hm?"

"itu, orangny pergi."

haechan segera mengalihkan perhatiannya ke arah jendela di sebelah mereka. lelaki dengan jaket jeans hitam itu melalui mereka.

"yah? terus gimana dong ini chargernya.." ucap haechan mengigit bibirnya karna mulai panik.

"gatau, pikir aja sendiri. lagian lu ngapain pake acara pinjem segala?" tanya renjun mengerutkan keningnya.

"ck, aelah.."



























"p-permisi.."

mark mendongakkan kepalanya ke atas saat mendengar suara tajam yang sepertinya tengah memanggilnya. mark melihat sesosok lelaki dengan hoodie dan celana panjangnya dengan ekspresi wajah yang gugup.

"ya?" tiba tiba lelaki itu tersentak kecil sehingga mark merasa sedikit aneh.

"boleh...pinjem charger gak??"

mark terdiam sebentar berusaha mencerna ucapan lelaki di depannya itu. "oh, boleh, punya gua samsung s10+, bisa?"

pertanyaan yang dijawab anggukan antusias membuat mark diam diam merasa gemas. mark kini berusaha menahan senyumnya.

akhirnya mark memberikan charger miliknya yang ada terletak di meja. mark menyungginggkan senyumnya tanpa mengucapkan apa apa.

"makasih!!"

mark mengangguk. ia menatap ke punggung yang perlahan menjauh itu.

mark tertawa saat melihat game yang dimainkan di ponsel lelaki itu dari kejauhan. baby panda restaurant, game anak anak. mark semakin gemas melihatnya.

kemudian mark menarik nafasnya, merencanakan sesuatu diam diam.

4% left | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang