019

12.4K 1.4K 23
                                    

kak yuka
chan, fuck, cepet kesini

hendery lagi sekarat, gua jelasin nanti












































"k-kak hendery, kak hendery dimana, kak yuka!"

muka haechan, keliatan panik. padahal 2 hari yang lalu kabarnya hendery udah membaik dan mulai pulih. kenapa bisa sekarat tiba tiba.

sepanjang lorong, mata haechan mulai meredup.

yuka, temen kampus hendery itu menggeleng. "chan, rumah sakit kesalahan, hendery ternyata usus buntu, tapi operasinya malah mengalami banyak pendarahan."

penjelasan dari yuka buat haechan jatoh sekarang. udah jelas, hendery lagi sekarat saat ini juga.

"sekarang dia dimana?"

"masih di ruang operasi, gua dapet laporan dari salah satu suster yang perhatiin situasi operasinya."

"CHAN!" suara mark kedengeran, dan membuat haechan noleh. mark berlari ke arah haechan.

mark bisa liat haechan, dengan muka khawatirnya. akhirnya mark membawa haechan ke dekapannya. memeluknya erat supaya memberi ketenangan ke haechan.

haechan sendiri meremas baju mark, lampiasin seluruh rasa gelisahnya. haechan pejamin matanya, jujur disaat ini dia udah ketakutan setengah mati.

tuhan.. selamatin kak hendery..

"keadaannya gimana?"

yuka menggeleng sebagai jawaban. "tanda vitalnya lemah, gak stabil sama sekali."

mark menghela nafas. bahkan tanda vitalnya aja udah gak stabil.

"pendarahannya terlalu banyak, ada kesalahan waktu pembedahan." jelas yuka.

tapi, penjelasan yuka malah buat haechan semakin ketakutan. sampai akhirnya cowo itu nangis di pelukan mark, haechan meremas kuat kuat baju mark.

haechan berani bersumpah di titik ini, dia bener bener kehilangan setengah jiwanya.

gak sedikit kali dia ucapin nama hendery sedari tadi. sadar haechan panik, mark mengelus kepala haechan.

"shht.. everything is gonna be okay, right? don't worry babe.."

haechan masih nangis, nangis ketakutan bahkan sampai tubuhnya gemetar setengah mati.

yuka disana juga ngerasa iba, ke haechan yang gak tertolong ketenangannya.

"shht.. you can cry.."

















"yuka!"

yuka berdiri liat sosok ten yang keliatan abis lari larian. padahal diluar lagi ujan, dan ten basah kuyup sekarang. wajahnya pucat, tapi air mukanya keliatan panik, persis kayak haechan tadi.

"g-gimana hendery?"

"masih di ruang operasi, gua gak dapet kabar sama sekali untuk sekarang."

haechan yang duduk di lorong itu natep sinis ke arah ten, lalu berdiri. "kenapa? lu peduli sama kakak gua?"

"chan dia juga kakak lu–"

meski yuka udah kasih nasihat ke haechan, cowo itu gamau dengerin sama sekali.

"kenapa? setelah sekian lamanya bertahun tahun lu kesini dan berakting lu peduli? buat narik perhatian kita?"

ten pejamin matanya,"chan.."

"jangan pernah panggil gua anjing."

"h-hey, gua minta maaf buat semuanya, please, ya?"

haechan ngerutin keningnya denger ucapan ten. cowo itu mulai emosi. lalu haechan mendekat ke ten,

"mudah buat lu ngomong minta maaf, tapi, berapa tahun ten? berapa tahun kita hidup tanpa seorang kakak yang kita butuhin buat jaga kita, alih alih jaga kita dan stay sama mama lu malah pergi sama papa, ten, lu yakin lu adalah kakak?"

mark menghela nafasnya, lalu menarik haechan supaya keadaan gak makin panas.

"lepasin dulu," haechan menepis kasar mark.

"gua gak paham, gua gak paham kenapa disaat orang orang berusaha mengoreksi kesalahannya, gua selalu bertingkah egois dan childish, kenapa gua selalu marah marah ke lu, ngomong kasar ke lu padahal gua juga tau kalau itu semua gak ada gunanya."

"gua gak paham ten, antara diri gua, mama, papa, lu, dan kak hendery."





























HEY HEY HEYY ANGST AGY NIE
btw, ku mau buat keluarga 00l as saudara, dengan nama lokal, lbih ke angst, yay or nay??

anw, thankies for 11k readers umumumu, cepat ya😼😼🤩🤩

4% left | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang