mark mengubah posisinya menjadi berbaring telentang di kasurnya, menatap langit langit sambil mendengarkan suara haechan.
"kamu tuh.. lain kali pastiin dulu beneran begal atau enggak.." ucap mark sedikit terkekeh.
"ya kalau beneran begal, ntar kelamaan ceknya lalu kalau aku dibunuh gimana?"
"you won't babe, you're not allowed to die, i'll be lonely.."
"dih apaan dah, orang begal mainnya gituan.."
mark tersenyum kecil, "iya deh maaf.. trus renjun gimana?"
"ya ngambek... gamau ngobrol terus"
"yaudah tidur aja, besok beliin dia sesuatu biar gak ngambek." mark memijat pelipisnya, udah jam setengah 1 haechan harus tidur.
"gabisa."
"eh? why?"
"i don't want to"
"mau kesini?"
"ngapain?"
"cuddle until we fall asleep, babe" jawab mark memejamkan matanya. mark gabisa boong, dia butuh haechan.
"udah malem kak, gak bakal ada transportasi yang bisa anter semalem ini kayaknya."
"aku jemput kamu, wait for 3 minutes okay?"
mark lansung mematikan sambungan teleponnya. kemudian mengambil jaket yang digantung di kamarnya. mark berjalan keluar menuju pintu utama.
sampai di ruang tengah, ada mama yang duduk sambil nontonin tv.
"mau kemana?"
"pick up someone, dia nginep disini, is it okay?"
mama mark mengangguk, "yea sure, jangan lupa diberesin lagi kamarnya."
"i get it, and—" mark lansung memberhentikan langkahnya, "can you stop fighting at 12 AM? jeno mau tidur, kasian dia gabisa tidur nanti." mark lansung mengambil kunci mobilnya dan pergi ke garasi.
ninggalin mamanya yang masih diem mencerna kata kata mark.
"taro barang kamu di meja aja"
haechan mengangguk pelan lalu menaruh tasnya di meja belajar mark. sedangkan mark udah ada di kasur, sambil baringan nunggu haechan selesai dengan urusannya.
mark melihat ke arah haechan yang masih sibuk sama hpnya sekarang. mark menghela nafas, "babe come here"
akhirnya haechan tersenyum kecil lalu berjalan mendekati kasur.
"manja.." cibir haechan mengejek yang lebih tua.
"udah ah, sini cepet." mark menarik lengan haechan sampai si mungil itu jatuh. haechan meneguk ludahnya, posisi dia ada di atas dada mark.
mark tersenyum kecil, "gimme a cuddle now.."
haechan mulai meringkuk dan baringan di samping mark. agak ragu buat mendekat ke arah mark, apalagi peluk.
merasa kelamaan, akhirnya mark yang bawa haechan ke dekapannya. mark mendusel ke leher haechan, mulai memejamkan matanya sambil asik asik peluk si mungil yang ada di dekapannya itu.
haechan sebenarnya takut, tapi tangannya mengangkat buat mengelus kepala mark dengan lembut.
haechan diem diem senyum, mark ternyata manja. haechan gak peduli sama sekali hubungan mereka sekarang apa, tapi haechan berani sumpah kalau dia bener bener suka suasana kayak gini.
cuddle in midnight, di kamar mark yang redup. rasanya bener bener tenang.
"you like a baby now.." ucap haechan sedikit ketawa. sedangkan mark mengangguk, "keep babying me right now.."
mark sedikit bersenandung, nikmatin apa yang dipeluknya sekarang. mark gak pernah tau kalau ternyata senyaman ini peluk haechan. tubuh haechan bener bener terasa pas dipelukannya.
"kayaknya kamu harus terus terusan disini deh.." ucap mark tiba tiba memecah kesunyian.