"hey, chan"
"babe"
"hey"
"LEE DONGHYUCK!"
suara berat itu seketika buat haechan keluar dari lamunannya. cowok itu menoleh ke samping kanannya, mark. yang udah natep dia khawatir sedari tadi.
mark menghela nafasnya, lalu mengusap surai haechan lembut.
"you okay?"
haechan menggeleng, "i-i.."
"aku kangen kak ten.."
mark pejamin matanya. cowok itu mendekat ke haechan yang terduduk diatas bangsal. iya, haechan pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
mark natap ke arah haechan lekat, lalu memegang kedua tangannya.
"listen me, bear.."
"ten, dia bayangan halusinasi kamu. you have a skizofrenia, please, sadar.."
ucapan mark lansung buat haechan narik tangannya, sambil melotot ke arah mark.
"k-kak mark, how can you.."
mark natep haechan tajem, lalu berdiri.
"check your phone, setiap chat, setiap telpon, setiap foto, gak ada yang namanya ten, ten leechaiyapornkul, THAT WAS JUST YOUR IMAGINATION LEE DONGHYUCK!"
haechan udah nyaris gila sekarang. pernyataan yang keluar dari bibir mark bener bener aneh, sinting rasanya.
kemaren, haechan denger kabar ten tewas di depan kamar apartmentnya sendiri. hari ini, haechan denger kalau ten cuman bayangan halusinasinya.
"your brother just hendery, lee haechan.. huang guan heng, he's your only brother!"
haechan mulai ngegeleng keras. haechan lansung nyari ponselnya yang ada di nakas meja. jarinya bergerak cepet buka aplikasi chatnya.
haechan mulai buka roomchat dia sama hendery.
kak hendery
|gua urusin papa sama kak ten|lu di apart tenangin dulu ya, jaga baik baik, jangan lupa makan
kak hendery
|gua urusin papa|lu di apart tenangin dulu ya, jaga baik baik, jangan lupa makan
memori haechan bener bener bekerja keras sekarang. sekeras mungkin, haechan berusaha nginget. 100% haechan inget kalau ten itu bener bener ada, dan disebut.
"waktu itu, seakan akan ada yang nelpon kamu dan bilang kalau ten tewas, padahal itu halusinasi kamu doang."
"waktu kamu sampai di apartment, kamu bicara sendiri, kamu nangis sendiri di depan kamar apartment kamu."
"chan, waktu hendery sakit, kamu marah marah gak jelas sama tembok. gaka da satupun yang lagi bicara sama kamu, kamu seakan akan ngomong sama hantu."
haechan menggeleng lagi, lalu melihat ke arah mark yang berdiri. "w-waktu itu! waktu itu kita ngobrol tentang kak ten kan?"
mark pejamin matanya. cowok itu mijit pelipisnya, "you talking with yourself, aku cuman diem, bahkan kamu diliatin banyak orang."
"chan, you're fainted. beberapa saksi mulai cerita kejadian dimana kamu bertingkah aneh, hasil diagnosa kamu mengidap skizofrenia." penjelasan mark masih gak bisa diterima buat haechan.
"g-gak, GAK MASUK AKAL KAK MARK!"
lagi, helaan nafas keluar dari bibir mark. dia tau haechan bakal lepas kendali gini. mark mulai duduk lagi, lalu bawa haechan ke dekapannya.
"sshh... keep yourself calm hyuck.."
haechan ngegeleng keras, keadaannya mulai berantakan sekarang. haechan mulai meremas baju mark sambil nangis.
saat ini haechan ngerasa tolol banget. kenapa semua kejadian buruk rasanya terlalu nyata, padahal haechan berharap semua itu cuman mimpi.
"n-no.. ini mimpi kan?"
mark gak menjawab, tangannya mengelus surai haechan dengan lembut.
"it's not even a dream, hyuck.."
kaget, pada komen knpa tb tb:)
so, ini penjelasannya. kaget tdk? EHEHEHEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
4% left | markhyuck
Fanfiction[ completed, 17+ ] 4% left, sir , can i have your charger for a moment?