.
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
.Jangan lupa vote & komen
.
.
..
.
..
.
.______________________________
Selamat Membaca
______________________________
.
.
.⚠ WARNING ⚠
●Terdapat kata-kata kasar yang tidak untuk ditiru!!●
●Slightly angst!!●
●Slightly mature content 🔞●
Semua karakter tokoh hanyalah karangan, jangan dibawa ke dunia nyata!!
Mari menjadi pembaca yang bijak :)
.
.
..
.
..
.
."Gue suka sama elo Wen"
Setelah melalui proses meragukan, memendam, memikirkan, dan mempertimbangkan, ucapan itu akhirnya keluar dari bibir Taeyong.
Dan kemudian sunyi..
Tak ada jawaban, tak ada reaksi.
Yang bisa Wendy lakukan hanyalah terdiam dan terdiam. Bibirnya seakan kelu untuk bisa mengatakan sesuatu. Matanya pun terlihat bergetar karena perasaan aneh yang ia sendiri tak bisa mengartikannya.
Jujur, Wendy merasa bahagia mendengar pengakuan itu, tapi di sisi lain, dia masih mempertanyakan, siapa nama yang benar-benar tertulis hatinya?
Taeyong pun menyadari hal itu, dia sadar bahwa Wendy mungkin belum melupakan Taehyung, gadis itu juga belum tentu merasakan hal yang sama dengannya.
"Yong-"
"Bang Taeyong"
Di saat Wendy berhasil membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, seseorang tiba-tiba memanggil Taeyong dari kejauhan dan membuat keduanya menoleh ke sumber suara itu.
Deg!
Taeyong tersentak ketika dia melihat Mark, Ayah, dan juga Ibu tirinya sedang berdiri beberapa meter dengan pakaian serba hitam. Diapun bisa melihat bahwa sang Ayah membawa sebuah bucket bunga, sedangkan sang Ibu tiri membawa sebuah keranjang berisikan kelopak bunga.
Jujur, semua ini membuat hati Taeyong menghangat. Kemarahan, kekecewaan, dan kesedihannya bahkan bisa sirna begitu saja.
"Mereka dateng Yong"