__________________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa Vote & Komen
.
.
.
.
.
.
.
.
.
__________________________________________
~ Selamat Membaca ^^ ~
__________________________________________.
.
.
Wendy berdiri tegak dengan dahi mengerut, "Jaemin? Lo kok.... bisa ada di sini?"
Tak langsung menjawab, Jaemin malah berjalan mendekat dengan ekspresi datar.
"Renjun ga bilang?" Tanya pria itu setelah dia tiba di hadapan Wendy.
Wendy tentu saja bingung, "Bilang apa?"
"Eh? Kalian udah ketemu?" Lalu keduanya menoleh ke arah tangga, ketika Renjun datang dengan wajah berbinar.
"Jun, kamu... yang bawa dia ke sini?" Tanya Wendy pada sang adik.
Renjun tersenyum lebar, "Iya, Jaemin ada sedikit masalah sama papanya, jadi Injun nawarin dia tinggal di sini buat sementara"
"You WHAT?!"
Wendy nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Oke, dia memang kasihan melihat Jaemin diusir, dia juga berharap pria itu mendapatkan tempat yang layak, tapi....
Di rumahnya?
Kenapa harus di rumahnya?
Kenapa dia masih harus melihat anak itu setiap hari?
"Maaf, tadi aku lupa bilang ke Kakak, kemarin juga kakak tidur sore dan keliatan capek banget, jadi aku ga berani bangunin." Jelas Renjun.
"Hah!" Dan sekarang, Wendy hanya bisa menertawakan semua kebetulan ini.
"Tenang kak, Jaemin tu orangnya introvert banget, ga kaya Haechan ataupun Yangyang yang aktif dan cerewetnya ngalahin emak-emak lagi gosip, jadi dia ga bakal ganggu kakak," Hibur Renjun, mengantisipasi jika kakanya merasa tak nyaman.