.
.
.
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
.Jangan lupa vote & komen
.
.
..
.
..
.
.______________________________
Selamat Membaca
______________________________
.
.
.⚠ WARNING ⚠
●Terdapat kata-kata kasar yang tidak untuk ditiru!!●
●Slightly angst!!●
●Slightly mature content 🔞●
Semua karakter tokoh hanyalah karangan, jangan dibawa ke dunia nyata!!
Mari menjadi pembaca yang bijak :)
.
.
..
.
..
.
.Langkah Wendy mulai gontai. Tetesan air mata mulai membasahi pipi mulusnya. Tangis yang ia tahan seharian, akhirnya pecah ketika dia telah melihat gerbang kostnya.
Rasanya Wendy ingin segera masuk ke kamar dan berteriak sejadi-jadinya. Dia ingin memaki dirinya sendiri karena telah bersikap plin-plan dan membuat Taeyong salah paham. Kalau saja dia punya nyali untuk menjelaskan perasaan yang sebenarnya, penyesalan yang ia rasakan tidak akan sedalam ini.
"KREETT"
Karena membuka pintu gerbang dengan wajah tertunduk, Wendy pun tidak menyadari jika seseorang dari dalam yang berniat keluar, terpaksa berhenti karena terhalang olehnya.
"Wen?" Langkah Wendy ikut terhenti ketika dia mendengar suara tak asing di hadapannya.
"Wen.. pipi kamu kok basah- Wen kamu nangis?" Pria yang tak lain adalah Taehyung itu langsung membungkuk untuk melihat wajah Wendy yang semakin tertunduk.
Wendy merapatkan bibirnya dan berusaha menahan tangis agar Taehyung tidak bertanya lebih jauh. Tapi sayang beribu sayang, rasa sesak di dadanya semakin tak terkendali dan membuat pertahanannya runtuh.
"Shhh~ gapapa Wen, gue gak akan nanya lagi" Merasa tak tega, Taehyung pun memeluk tubuh mungil Wendy dan menepuk-nepuk bahu gadis itu pelan.
...Flashback...
"Yong"
"Eum?"
"Lo berantem ya sama Wendy?" Taeyong akhirnya menoleh pada Seulgi ketika sahabatnya menyebut nama gadis itu.
"Kenapa emangnya?" Tanya Taeyong balik.