XX

1K 170 7
                                    

--

Jeon Jungkook pria yang diskors karena membabi buta memukul Hyun Sik kini duduk bersandar pada kursi gamenya sambil bermain game kesukaan. Rupanya pria itu tak sama sekali merasa bersalah atas kesalahannya, bagaimana tidak? Pria itu tidak tidur 2 hari dan tidak pula keluar dari rumah. Ponsel sengaja ia biarkan, sekalipun sebenarnya Rose menghubunginya berpuluh puluh kali yang membuat si gadis cemas.

Di kediaman keluarga Park, Rose sedari kemarin khawatir dan beberapa kali mengeluh pada ibunya karena Jungkook tak bisa dihubungi. Perihal Hyun Sik, Rose tidak tahu. Lebih tepatnya dia tidak ingin tahu, ia tak mau mencari tahu karena itu akan semakin membuat pria gila menganggap Rose peduli padanya. Cukup untuk tidak bertemu dan membahasnya lagi adalah tindakan yang tepat.

"Ibu...." Rengek anak gadis yang bergelayut di lengan ibunya.

"Apa? Sudah dari kemarin kau seperti ini, kau mau apa?"

"Aku harus bagaimana?"

"Sudah ibu katakan bukan? Datang saja ke rumahnya." Rose terdiam, ibunya dari kemarin menyarankannya untuk datang ke rumah Jungkook, tapi ia menolak karena alasan malu. Sungguh menjadi wanita sangatlah sulit.

"Kalau ayah melihatmu seperti ini, ibu yakin kau sudah ditertawakan habis habisan." Lanjut sang ibu dan mematikan televisinya.

"Memangnya apa yang lucu dari diriku?"

"Apa kau akan percaya jika ibu bercerita?" Rose mengangguk antusias dan tersenyum lebar. "Aku mempercayai semua perkataan ibu.."

"Ehm jadi dulu ibu yang mengejar ayahmu."

"Really?! Ibu benar benar melakukan itu!?" Ibunya mengangguk pasti dan mengusap sayang kepala sang anak gadis.

"Tentu saja! Ayahmu kaya, tampan, dan siapa yang tidak suka dengan pesonanya. Ah aku rindu ayahmu.." Rose tersenyum dan memeluk ibunya yang dibalas tak kalah hangat oleh sang ibu.

"Woahh aku tidak menyangka ibu se agresif itu.." goda Rose.

"Sudah sudah cukup ibu akan ceritakan lain kali, kau sekarang pergi menemui sunbae mu!"

"Apa yang harus kukatakan?"

"Apa ya? Bilang saja ibu mengundang mereka makan malam besok? Bagaimana?" usul sang ibu yang langsung dihadiahi senyuman oleh Rose.

"Assa! Ibu kau memang terbaik! Aku mandi dulu!"

--

Selepas diberi usul sang ibu dan mandi ia melaju ke rumah Jungkook. Ini sudah bukan sekali atau dua kali Rose ke rumah Jungkook, jadi security sumah itu sangat hafal dan langsung memberi izin jika Rose datang. Ibu Jungkook sedang berbincang dengan sang ayah di depan teras. Ibu dan ayah Jungkook menyambut ramah, perihal Jungkook yang diskors sudah bukan lagi permasalahan langka. Ayah Jungkook kali ini mendiamkan dan tidak marah, karena menurut ayahnya Jungkook melakukan sesuatu yang benar ya meskipun tetap saja salah. Tapi untuk Rose apa sih yang tidak.

"Halo...." Sapa ibu Jungkook ramah.

"Selamat sore bibi, paman.."

"Ingin ikut bibi ke butik dengan paman?" tawar ibu Jungkook yang langsung mendapat tamparan halus pada tangan dari sang suami.

"Kau ini bodoh atau apa? Rose pasti ingin bertemu Jungkook, kenapa malah mengajaknya ke butik?"

Ibu Jungkook tertawa sangat keras, "Hahaha iya aku hanya bercanda masuk saja. Dia sudah dua hari tidak keluar kamar. Kalau pintunya dikunci, ketuk saja yang keras."

"Hehe iya bibi, oh iya sebenarnya aku ingin menyampaikan bahwa ibu mengundang kalian untuk makan malam besok. Bisakah?"

"Tentu saja bisa, besok ayah Jungkook akan pulang lebih awal. Iya kan yeobbo?" tanya ibu Jungkook dan suaminya langsung mengangguk tersenyum.

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang