XXVII

826 138 5
                                    

--

Here we go..

Enjoy!

--

"Jeon.." panggil sang ibu, ketika Jungkook sedang bermain game. Pria itu hanya menjawab dengan gumaman sambil mengangguk pertanda ia mendengar sang ibu.

"Ada surat dari UK sepertinya ini dari perusahaan yang kau daftarkan kemarin."

Jungkook yang mendengar bahwa ia mendapat surat itu pun langsung mematikan komputer dan menghadap ibunya yang sedang duduk di ranjang.

"Wah cepat sekali datangnya, kukira akan sangat lama." Ucapnya sambil membuka amplop berwarna hitam itu. Dan beberapa detik selanjutnya Jungkook memeluk sangat erat dan mencium pipi ibunya.

"Ibu aku berhasil, mereka akan mengirim kontraknya ke emailku. Wah aku tidak percaya bisa bekerja disana,"

Ibu Jungkook tersenyum dan mengusap sayang kepala anaknya yang masih memeluknya dari tadi dan berkata, "Ibu bangga padamu, terima kasih karena sudah tidak nakal lagi." Kalimatnya diakhiri dengan tawa kecil.

"Hehehe iya ibu, terima kasih karena sudah sabar menghadapi Jungkook. Haruskah aku beritahu ayah nanti malam?"

"Tentu saja, itu berita baik. Ayahmu juga pasti akan bangga padamu. Aigoo anakku sudah sangat besar.." ucapnya lembut dan semakin mengeratkan pelukannya pada sang anak.

Jungkook beberapa waktu lalu memang mendaftarkan diri untuk bekerja di sebuah perusahaan aplikasi game yang terkenal di dunia. Mereka berada di UK dan Jungkook ingin sekali bekerja disana. Berbekal kemampuan dan pengalaman yang telah ia lakukan selama ini, ia memberanikan diri untuk mendaftarkan kesana. Dan hasilnya sangat memuaskan Jungkook dan ibunya. Semoga Rose juga suka dengan hal itu, Jungkook akan memberitahu Rose sekalian mengajaknya jalan jalan besok akhir pekan.

Jungkook menghubungi Rose, jamnya masih sore jadi Rose pasti masih ada di kampus. "Halo, Rose?"

"Eoh, wae?" tanya Rose dari seberang sana.

"Dimana?"

"Aah, aku sedang berada di perpustakaan kota untuk membuat laporan." Pantas saja Rose berbicara sangat lirih, ternyata sedang di perpustakaan. Dan selanjutnya Jungkook justru menanyakan pertanyaan posesif pada Rose.

"Dengan siapa? Ada Jaehyun? Ada Eunwoo?"

Rose memutar mata dan jengah dengan cemburu Jungkook yang tidak dapat tertolongkan. "Sunbae...kita hanya mengerjakan tugas bersama. Jangan khawatir, aku tidak akan berbuat macam macam. Sudah ya nanti aku telpon lagi." Ucapnya dan langsung memutus sambungan telepon karena jika tidak akan ada perdebatan lagi.

"Siapa?" tanya Eunwoo dari seberang. "Bukan siapa siapa, lupakan." Jawabnya enteng dan kembali berkutat pada kertas kertas dan buku. Jika Rose boleh jujur, Eunwoo dan Jaehyun itu sangat tampan, melebihi tampannya Jungkook. Tapi kedua manusia itu sangat menyebalkan. Eunwoo itu perhatian pada Rose, semua mahasiswa tahu jika Eunwoo menyukai Rose. Semua orang tahu jika pria itu tidaklah serius karena julukannya sebagai buaya. Tapi Rose menghadapinya dengan santai, ia tetap berbicara pada Eunwoo tapi hanya sedikit, seperlunya saja. Atau jika tidak siap siap sunbae itu akan marah marah. Lalu Jaehyun, sudahlah. Masa lalu jangan diungkit lagi.

--

Karena Jungkook itu kalau sudah cemburu susah sekali dimengerti, ia menuju rumah Rose untuk menunggu gadis itu pulang. Namun sebelum itu, ia menghubungi ibu Rose terlebih dahulu. Setelah sampai ia dengan santai menuju belakang rumah dimana ibu Rose sedang menyiram bunga.

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang