BONCHAP II

1.2K 135 5
                                    

--

Jungkook tidak main main perihal ia yang akan datang ke rumah Rose malam ini. Dengan segala bingkisan kesukaan Rose, Jungkook bawakan. Lebih banyak kepada makanan dan parfum sih. Jungkook benar benar datang ke rumah menemui ibu Rose yang tidak ada persiapan apapun.

"Sunbae, kenapa tidak bilang bilang jika kemari? Ah kami tidak mempersiapkan apapun bibi, paman maafkan kami." Ucap Rose karena merasa tidak enak dengan sambutan seadanya ini. Jungkook menyilangkan tangan di depan dada dan tersenyum mengejek.

"Ck kau saja yang tak pernah menanggapi ku serius."

"Jungkook! Jaga ucapanmu, astaga ayah jadi malu. Kukira kau memang sudah merencanakan ini matang matang. Kami juga meminta maaf datang tiba tiba." Kini ayah Jungkook yang berganti meminta maaf pada Rose.

"Sudah, aku bisa memasak pasta carbonara sebentar. Ayo Rose bantu ibu. Tunggu ya, kalian bisa berkeliling rumah dulu. Taman belakang sangat nyaman untuk bersantai. Anggap rumah sendiri, kami hanya tinggal berdua disini." tawar ibu Rose dan mulai beranjak ke dapur. Namun sebelum itu, ibu Jungkook mengajukan diri untuk membantu memasak.

"Aku bantu park, biarkan mereka yang bersantai."

"Yasudah, aku ke kamar Rose dulu ya bibi. Ayo cepat naik, ganti bajumu!" perintah Jungkook dan mendorong Rose untuk menuju kamarnya.

--

"Jadi kapan kau mau menikah?" tanya Jungkook tiba tiba saat Rose sibuk berganti baju. Rose yang baru saja melepas kaos kuningnya sengaja ia lemparkan pada Jungkook. Tidak ada rasa malu lagi saat Rose juga mulai melepas celana rumahannya di depan Jungkook.

"Hei, kau mau apa? Kenapa melepas baju di depanku! Yak!"

"Tutup mulutmu! Ibu dan ayahmu bisa mendengar, ibuku juga!"

"Lalu kenapa melepas baju di depanku? Kau menggodaku ya?" ucap Jungkook sambil menggerakkan alisnya naik turun.

"Jeon sunbae..kau menyuruhku berganti baju. Maka itu aku melepas baju, jangan mesum. Aku tidak mau lagi ya, sebelum menikah jangan lakukan itu lagi!"

Ucap Rose sambil memilih dress pendek untuk makan malam dadakan ini, Jungkook mengerucutkan bibir. "Ah mana bisa? Aku tidak bisa, memangnya kau bisa?" tanya Jungkook. Rose mengangguk keras dan mulai kebingungan antara dress hitam atau yang merah. Jungkook yang tersenyum melihatnya pun beranjak pergi. Namun sebelum itu Jungkook sengaja menepuk pantat Rose.

"Pakai yang merah, uh panas sekali!" Ucap Jungkook dengan segala pikiran aneh di kepalanya. "Oke deal, aku pakai hitam!"

"Yak!"

--

Langsung saja.

Jungkook sudah melamar Rose malam itu dan lusa mereka bertunangan. Kedua sejoli itu sengaja ingin memberitahu berita besar hari ini saat di pesta pernikahan Jisoo dan Seokjin. Semua orang sempat mengumpati Jungkook yang tidak ada kabar 3 tahun ini, bahkan Jungkook sudah pasang badan menerima tonjokan, pukulan dan semacamnya dari teman temannya. Tapi tenang saja, otot Jungkook macam kanguru jadi dia tahan banting.

"Astaga eonni, Yoonie sangat menggemaskan mengenakan gaun ini. Aku boleh menggendongnya?"

Itu Rose yang ingin menggendong anak perempuan Jennie dan Yoongi yang berumur 1 tahun.

"Oppa aku juga mau.." rengek Lisa pada suaminya menunjuk pada anak Jennie. Namun pria bersenyum kotak itu memutar mata jenuh dengan keinginan semu istrinya. Lisa sudah jadi model terkenal, kontrak yang lama dan tidak memperbolehkan ia hamil menjadi tuntutan yang sangat berat bagi Taehyung. "Ya sudah, berhenti bekerja dan ayo hamil anakku!"

Semua orang yang berada di meja itu tertawa lepas dengan tingkah kedua pengantin baru lainnya.

"Ekhm! Lusa aku dan Rose bertunangan. Kalian datang ya?" ucap Jungkook yang tiba tiba memecah keheningan.

"Undangan macam apa itu!" Seokjin berkata sambil menutup mulut heran dengan tingkah Jungkook.

"Bagus! Atau jika kau tidak menikahi Rosie ku, mati kau Jeon!" ancam Jisoo dengan tatapan tajam.

--

Jungkook sudah menyiapkan tikar, ayam pedas, dan beer untuk piknik kecilnya bersama di pinggir sungai Han. Sebelum berangkat ia menelepon Rose karena kekasihnya akan datang sehabis pulang kerja. Namun teleponnya tidak diangkat, dan padahal jamnya sudah menunjukkan waktu kepulangan Rose. Karena Jungkook yang harus mencari tempat yang pas, ia segera berangkat dan menunggu Rose disana.

Namun Rose yang awalnya ingin langsung berangkat ke sungai Han terhenti dan memilih untuk pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Terlambat sebentar tidak masalah sepertinya.

--

Jeon Jungkook agak sedikit kecewa, karena ia menikmati sunset sendirian. Seharusnya Rose sudah datang dari tadi, tapi sampai hari berubah menjadi jingga bahkan sudah hampir gelap Rose tidak memberi kabar. Sambil menyeruput beer ia kembali menatap layar ponselnya. Tapi gadis yang ia maksud tiba tiba datang dan memeluk Jungkook dari belakang.

"Maafkan aku datang terlambat."

"Hhh kuberi kesempatan untuk menjelaskan. 5 menit dimulai dari sekarang." Rose ikut duduk dan mengangguk serta memaklumi sikap Jungkook yang dari dulu sering mengintimidasinya.

"Jalanan macet, aku sebenarnya sudah dari tadi ingin kemari. Tapi aku pergi ke suatu tempat sunbae.."

"Oke aku memaklumi, tapi kau pergi kemana?"

"I'm pregnant." Suara Rose berubah lirih menuju kepada hampir menangis.

"For God sake! Kau serius!?" pekik Jungkook dan beranjak berdiri. Rose sudah siap siap dimaki Jungkook, tapi ternyata ia salah. Jungkook justru berteriak macam orang gila di tempat ramai itu.

"Aku jadi ayah! Serius kan? Kau tidak bohong kan?"

"Sstt! Diam! Duduk! Aku malu! Yak!" cegah sang calon ibu. Karena semua orang mulai menertawakan Jungkook yang melompat kegirangan. Setelah Jungkook menciumi dan memeluk Rose sepuasnya, barulah Rose berbicara.

"T-tapi, bagaimana jika ibu memarahiku?"

"Tentu saja tidak, jikalau memang ibumu memarahiku kawin lari saja!"

"Astaga mulutmu! Jangan tinggalkan aku.." rengeknya dalam pelukan sang adam.

"Iya.. aku menyayangimu! Tapi kau tidak bohong kan?"

Rose yang mendengar itu langsung saja menepuk keras dada Jungkook. "Ish aku membencimu sunbae!"

"Astaga ibu hamil sudah mulai marah marah hm!"

Kembali lagi Rose menepuk dada Jungkook kuat kuat. "Aish! Menyebalkan!"

"Iya aku juga mencintaimu.."

That's the happy ending. Forever.

--

Sudah ya bonchapnya ... :D 

Tunggu story ku selanjutnya ya guys! Sedang ada project di dunia perkampusan :") 

Tunggu aku, bikin cover dan judulnya dulu ya. Untuk isinya menyusul hehe. 

Terima kasih semua... 

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang