IV

1.4K 209 6
                                    

--

Seminggu berlalu sejak kejadian Rose yang dibentak Jungkook, kini Rose enggan ikut Lisa ke studio milik squad Taehyung. Ia hanya tak mau saja bertemu dengan si menyebalkan Jungkook. Lebih baik ia pulang ke rumah dan beristirahat sambil menunggu pergantian kelas atau memilih makan di kantin atau juga pergi ke perpustakaan untuk tidur.

Disinilah Rose, di kantin bersama Jisoo yang sedang makan siang bersama Seokjin ssaem. Rose jadi obat nyamuk. Lagi.

Ia mengaduk ice lemon tea nya dengan malas, tak ada percakapan sama sekali. Tentu saja, ada dosennya disini mana mungkin Rose dan Jisoo berbincang. Setelah kejadian beberapa bulan lalu, Rose jadi sangat canggung pada Seokjin. Walaupun pada awalnya Rose sangat ramah pada Seokjin, sekarang sudah berbeda lagi. Kini Rose bukan lagi kekasih dari Kim Jaehyun selaku adik Kim Seokjin. Namun karena Seokjin adalah dosennya, ia tetap menyapa di kampus. Dan satu lagi dari jumlah 3 saudara Kim, Kim Namjoon yang merupakan dosen pembimbingnya, seolah Rose mendapat jackpot. Kedua kakak mantan pacarnya adalah dosennya sendiri, lalu mantan kekasihnya adalah teman satu fakultas kimia sama dengan dirinya. Sial. Kecanggungan selalu menyelimuti Rose.

"Hyung! Aku lupa bawa dompet, aku juga tidak ada uang cash lagi. Apa kau bisa memberiku uang untuk membayar makananku?" tanya seseorang tiba tiba saat Rose, Jisoo dan Seokjin sedang makan. Jaehyun menepuk bahu lebar Seokjin tanpa melihat 2 gadis di depan kakaknya itu.

"Apa kau lupa? Panggil aku ssaem jika di kampus!" ucap Seokjin segera mengeluarkan beberapa lembar won pada adiknya. Setelah lembaran uang itu berada di tangan Jaehyun, barulah pria itu sadar jika ada 2 gadis berada disana.

"Uh, noona? Chaeyoung?" ucap Jaehyun gugup, begitu pula Rose yang kini memutus pandangannya pada Jaehyun.

"Mian, aku pergi dulu. Gomawo hyung!"

Sesaat setelah makanan di piring Seokjin habis, ia mengajak Jisoo masuk ke kelas dimana Seokjin yang akan mengajarnya.

"Rose-ssi, kami pergi dulu. Sampai jumpa.." ucap lembut Seokjin pada Rose dan segera pergi meninggalkan cafetaria.

Rose beranjak pergi, membawa sampah bekas makanannya dan akan segera masuk ke kelas dimana 15 menit lagi juga akan dimulai. Sebelum ia bergerak jauh lagi, ada 3 orang pria berada di hadapannya atau lebih tepatnya menghalangi jalannya. Rose mendongak, karena tinggi pria ini jauh berbeda dari dirinya. Jeon Jungkook, Park Jimin dan Kim Taehyung.

Taehyung menyenggol lengan Jungkook karena baik Rose ataupun Jungkook berdiam diri tak saling menyapa.

"Maaf" satu kata yang membuat Rose kembali mendongak lagi setelah beberapa detik lalu menunduk lelah karena menatap wajah pria yang terlalu tinggi itu.

"Ne?"

"Maaf sudah membentakmu kemarin, sebagai balasannya bagaimana kalau aku mentraktirmu makan?" ucapnya gugup. Namun tidak disangka sangka Jungkook, ia mendapat balasan yang sangat tidak enak di pendengaran. 

"Shit! Aku terlambat! Sorry, I have to go now."

Jungkook tercengang, mengernyitkan alisnya karena melihat sikap juniornya beberapa saat lalu.

"Kau lihat? Dia bahkan mengumpat di depanku! Gila, kenapa aku mau menuruti kata kata Taehyung. Aku malu sialan!" gerutunya.

"Hahaha, itu artinya kau ditolak Jung!" tawa Taehyung menggelegar di penjuru lorong cafetaria.

"Tutup mulutmu! Dalang dari kejadian ini adalah dirimu Tae! Sial!" Jungkook pergi meninggalkan Taehyung serta Jimin yang sedari tadi menahan tawa akibat kelakuan Jungkook.

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang