XIII

1K 164 7
                                    

--

Pukul 9 pagi Rose sudah siap berangkat ke kampus. Jadwal Rose hari ini cukup padat, jadi bawaannya agak banyak. Baru saja ia mau menuju garasi untuk memanaskan mobil, Lisa sudah ada disana.

"Ayo berangkat!" ajak Lisa semangat.

"Wae?"

"Tentu saja aku menjemputmu, apanya yang kenapa?"

"Terlalu berlebihan Lisa, aku bisa berangkat sendiri..."

"Biarkan saja aku berlebihan, ini untuk kenyamanan sahabatku. Ayo naik, Wendy sudah menunggumu!" ajaknya lagi, lalu Rose pun mengangguk pasti dan mengambil barangnya di dalam serta tak lupa berpamitan kepada sang ibu.

Dalam perjalanan Lisa mengoceh kesana kemari tentang apa yang harus dilakukan Rose selama di kampus. Lisa cukup khawatir dengan Rose, mengingat kasus Rose yang belum terpecahkan sama sekali.

"Kau menyuruh Wendy untuk menungguku?" tanya Rose setelah Lisa menjelaskan bahwa Rose harus berada di samping Wendy seharian atau bahkan sampai seterusnya sebelum orang pembuat onar itu ketahuan.

"Wendy setuju, dia mau membantuku. Dia juga temanmu Rose, jangan sungkan. Ada Seo Yeon juga disana. Jangan menolak! Tae oppa sedang mencari orang yang membajak akun mu. Kalau ada perlu apa apa telepon aku oke?!" Ucap Lisa panjang lebar. Rose mengangguk dan turun dari mobil tak lupa pula ia sudah mendapat sambutan dari dua temannya. Setelahnya Lisa pergi ke gedung fakultasnya sendiri.

--

Perkataan Lisa memang tidak main main, sampai sore hingga pergantian kelas usai,Wendy dan Seo Yeon mengikutinya kemanapun ia pergi. Tapi Rose juga tidak keberatan, banyak sekali gadis gadis menatap sinis dirinya, tatapan mereka membuat Rose selalu menundukkan kepala setiap kali bertemu dengan seseorang. Ia malu, sekalipun ia berteriak kencang bahwa postingan di dalam gambar bukan dirinya, malah membuat orang orang semakin percaya bahwa itu adalah dirinya. Rose takut.

Rose pikir dengan ia makan siang bersama Wendy dan Seo Yeon, dirinya akan aman. Wendy sudah menawarkan untuk di belikan makanan saja lalu dimakan di taman, tapi jarak dari taman fakultasnya ke cafeteria sangat jauh. Rose menolak, ia ikut Wendy dan Seo Yeon ke cafeteria. Pilihan yang salah, kini Rose benar benar geram dengan segerombol gadis yang lewat mejanya sengaja melempari Rose dengan lembar uang. Wendy yang geram beranjak berniat menjambak rambut dari salah satu mereka. Tapi Rose menahan Wendy.

"Jangan Wendy, jangan buat aku menjadi pusat perhatian lagi. Cukup kemarin saja biarkan saja kali ini..." lirih Rose membuat suara sepelan mungkin.

"Aish! Lihatlah mereka tertawa! Astaga aku benar benar ingin menjambak rambutnya!" sahut Seo Yeon yang juga ikut geram.

"Akan aku pesankan lagi makanan untukmu Rose." tawar Wendy dan sudah beranjak pergi tanpa menunggu jawaban dari Rose.

"Ehm, Seo Yeon-a aku ingin ke kamar mandi sebentar.." tutur Rose.

"Aku temani!"

"Tidak perlu, ada barang Wendy disini. Aku sebentar saja, jangan khawatir oke?"

"Oke baiklah, jangan lama lama ya?" Rose mengangguk dan segera ke toilet.

Saat Rose masuk ke dalam bilik toilet, ia sedikit lega karena disana cukup sepi. Namun baru saja Rose ingin keluar dari bilik toilet, ia mendengar percakapan tentang dirinya.

"Gila, kau sudah tau? Rose dari Kimia?"

"Iya, apakah dia sudah gila?"

"Kim Jaehyun, Cha Eun Woo, Jeon Jungkook? Aku penasaran dengan siapa lagi ia akan menjual tubuhnya kkkk"

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang