XXI

940 158 2
                                    

Sorry bakal slow update mungkin, tapi sebisanya aku bakal usahakan untuk up. Bulan ini sedang sibuk sibuknya, ada latihan seminggu 4 kali, ada kelas seminggu penuh, ada tugas bejibun yang dikasih dosen tanpa ampun. So... hope you guys enjoy secuil part ini. Terimakasih semuanya.... :))

--

 Jennie teman kesayangan Rose datang ke café yang sudah dijanjikan. Disana ada Lisa dan Jisoo juga, Jennie datang sambil menangis membuat semua orang langsung mengalihkan atensinya pada Jennie.

"Kenapa menangis?" tanya Jisoo.

"Aku terharu..."

"Kenapa ceritakan pada kami" ujar Lisa.

"Aku jadi asisten Yoongi oppa.." jawab Jennie masih menangis dan tersenyum di satu waktu. Jennie sedang dalam masa percobaan sebagai seorang dokter, tapi masih menjadi asisten dan dia jadi asistennya Dr. Min a.k.a Min Yoon Gi . Rose memutar mata dan mendengus.

"Astaga eonni..kau masih saja mengharap pada manusia es itu?"

"Aku akan tetap menyukainya Rose...dia itu sangat manis.."

"Oke oke terserah, selamat kepadamu semoga Yoongi segera melamarmu ya.." sahut Lisa sambil terkikik dan diakhiri senyuman oleh teman temannya.

--

"Sunbae!" panggil Rose pada Jimin yang sedang membaca buku di perpustakaan.

"Oh hai!"

"Tidak bersama Jungkook sunbae?" tanya Rose karena dua manusia yang sudah macam perangko itu tidak sedang bersama.

"Dia sedang magang."

"Ne? Magang?"

"Iya magang, di perusahaan. Kau tidak tahu?"

Rose menggeleng pelan dan merasa kecewa, Jeon Jungkook tidak memberitahu apa apa. Padahal semalam mereka bertemu untuk makan malam bersama. Raut wajah Jimin seketika berubah, ia merasa tidak enak dengan situasi ini.

"Maaf, mungkin Jungkook ingin memberikan kejutan untukmu. Makanya dia tidak memberitahumu kan?" katanya berusaha membuat situasi tidak canggung.

"Ahaha tidak apa sunbae, aku bukan orang istimewanya kok. Aku pergi dulu ya?"

Jimin mengangguk dan menggaruk tengkuk karena merasa bersalah, mungkin memang Jungkook ingin memberi kejutan pada Rose, tapi sepertinya tidak. "Aish tidak tahu itu bukan urusanku" kata Jimin dalam hati.

Rose ingin pulang karena sudah tidak ada lagi mata kuliah, teman temannya juga sedang mempunyai urusan masing masing. Jadilah Rose pulang, saat ia sampai di tempat parker seseorang dengan jas berwarna putih rapi serta ransel yang bertengger di punggung kokoh tersenyum pada Rose. Jeon Jungkook mengecek jam tangannya dan menghampiri Rose.

"Hai.."

Rose tersenyum simpul dan mendongak menatap sang adam yang menjulang tinggi.

"Kenapa? Tak suka ya bertemu denganku?"

Rose menggeleng. "Ada apa? Ada sesuatu yang aneh, ceritakan."

"Sunbae..apa hubungan kita sangat tidak penting bagimu?" tanya Rose.

"Kau ini bicara apa, tentu saja penting. Kenapa bertanya seperti itu? Kau tidak percaya ya padaku?"

Rose mengangguk dan merapikan tasnya yang melorot. "Iya, nyatanya kau tidak memberitahuku jika kau sudah mulai magang." Jeon Jungkook menganga dan tersenyum kemudian menatap tingkah Rose yang sangat menggemaskan saat merajuk seperti ini.

"Astaga..iya maafkan aku sungguh. Tapi apakah kau harus merajuk seperti ini? Ayolah Roseanne...ini bukan masalah besar kok. Aku akan selalu menemuimu jika aku ada waktu senggang,"

"Sunbae, tapi setidaknya beritahu aku. Jangan berbuat semaumu sendiri, bisakah hilangkan kebiasaan burukmu itu. Jangan membuatku kecewa."

Jungkook menarik Rose masuk ke dalam mobilnya, tidak etis jika membicarakan masalah seperti ini di kerumunan orang banyak. "Iya Rose maafkan aku, kupikir kau tidak masalah jika aku tidak memberitahumu.."

"Iya aku maafkan. Aku pulang dulu, quiz dari dosen Kim membuatku hampir gila rasanya.." keluh sang gadis sambil mengerucutkan bibir. Jungkook mengusap lembut kepala juniornya dan memberi sebotol jus mangga yang sengaja ia bawa untuk Rose.

"Selamat beristirahat junior kesayangan. Hubungi aku jika sudah sampai rumah.." ujarnya sebelum Rose menutup pintu mobil meninggalkan Jungkook.

--

Sepertinya dugaan seorang Roseanne Park benar adanya, senior terkasihnya sangat sulit dihubungi selama 2 minggu ini. Padahal sebenarnya ia sudah setiap hari singgah di studio berniat bertemu Jungkook tapi selalu tidak ada, dan berakhir ia bermain game bersama Jimin.

Sepulang dari studio ia menghampiri Jaehyun yang ingin mengajak makan siang sebelum kelas selanjutnya dimulai. Rose pergi bersama Jaehyun ke café favorit mereka saat berpacaran dulu. Jaehyun menceritakan berbagai hal pada Rose, si gadis juga sama halnya menceritakan segala hal dan berbicara sesuatu selalu menyambung topik yang sepertinya tak akan berhenti sampai tiba tiba Jaehyun tersungkur karena seseorang yang sengaja mendorongnya.

"Sunbae! Apa yang kau lakukan?!" pekik Rose karena makanan Jaehyun tumpah ke lantai sebab meja makan juga ikut bergoyang dan jatuh.

"Kau pergi dengan pria ini eoh?!" ucap Jungkook penuh penekanan.

"Dimana pikiranmu sebenarnya? Aku hanya makan siang bersama Jaehyun." Jawab Rose sambil membantu Jaehyun membersihkan kekacauan pada baju Jaehyun.

"Kenapa harus senyum senyum seperti itu? Kenapa Jaehyun kau biarkan mengusap kepalamu?"

"Jungkook sadarkan dirimu!" ujar Jaehyun karena merasa perkataan Jungkook sungguh tidak masuk di akal.

"Kau yang harus sadar Kim! Rose milikku, kenapa kau mendekatinya?" Rose menghadang menatap pasti pada Jungkook yang ingin melakukan sesuatu lagi pada Jaehyun.

"Sunbae! Cukup, kau berbuat semaumu lagi seperti ini! Tak mau mendengar penjelasanku huh?" ucap Rose dengan nada pelan agar tidak terjadi perdebatan yang kentara disana.

"Kau sudah tak percaya pada kita eoh? Kau tidak percaya padaku? Kau tak mau menungguku lagi?" Tanyanya menghadap Rose yang masih bingung akan sikap Jungkook yang memalukan.

"Jawab pertanyaanku! Kau tak mau mendengar penjelasanku kan? Jangan temui aku Jeon Jungkook sunbae! Ayo kita pergi Jae!"

Rose marah dan pergi begitu saja meninggalkan Jungkook yang masih marah marah dan mengacak surai hitamnya dengan kasar. Kacau, benar benar kacau.

--

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang