XXXIII

889 150 8
                                    

--

"C-hae.."

"Who are you?"

"A-aku Jungkook. Kau tidak mengenalku?"

"Jungkook yang kukenal tidak sepertimu, dia sudah pergi. Sorry aku harus pergi. Maaf atas bajumu."

Jungkook memaklumi hal itu, dia paham sekali bagaimana Rose yang sudah menganggapnya pergi selamanya atau bahkan sudah ia anggap mati. Tapi Jungkook sudah tahu sejak awal gadis itu membeli minuman. Jungkook kebetulan pulang dari gym nya, ia sengaja untuk berjalan kaki karena apartemennya tidak jauh dari sana. Saat ia melihat seseorang yang ia rasa kenal dan ia rindukan selama ini, ia mengamati agak lama dan betapa terkejutnya Rose berada disini.

"No, stop. Dengarkan aku dulu" ucap Jungkook sambil menahan Rose yang hendak pergi.

"Lepaskan aku!"

"Chae!"

"Cukup! Aku bisa teriak disini!"

Jungkook masih saja mencengkram tangan Rose kuat kuat membuat gadis itu meringis kesakitan. Kemudian tidak lama dari itu, seorang pria berkacamata menghampiri Jungkook dan Rose. Pria berkacamata itu mendorong Jungkook agar menjauh dari Rose.

"Hey dude! Jangan menyakiti wanita!"

Jungkook yang baru saja terdorong menghampiri Rose lagi dan berusaha menggapainya. Namun pria asing itu lagi lagi mendorong Jungkook dan membawa Rose berada di belakangnya.

"Stop! Kau gila? Dia ketakutan padamu. Nona kau mengenal dia?" tanya pria asing itu pada Rose yang berusaha menghindar dari Jungkook. Ia ingin pergi dari sini, kenapa harus Jungkook yang ia temui. Sudah selama itu Rose menahan untuk tidak menangis, dan mencoba tidak memikirkan Jungkook. Tapi Rose selalu mengingat setiap detail kejadian bersama Jungkook, semua yang ia lakukan sebenarnya sia sia. Ia tak pernah bisa melupakan Jungkook, tapi tidak sekarang. Rose perlu pergi, Jungkook terlalu tiba tiba datang lagi padanya. Rose marah, tentu saja ditinggal saat ia koma, dan tidak mendapat kabar apapun tentang Jungkook. Wanita mana yang tidak marah dengan hal itu.

"Aku tidak mengenalnya." Ucap Rose dingin membuat Jungkook membatu karena terkejut. Sungguh, pria itu ingin sekali memeluk si gadis yang ia rindukan.

"Oke, fine!" Jungkook kemudian pergi.

"Are you okay?" tanya pria asing pada Rose.

"I'm fine, terima kasih sudah menolongku." Kata Rose sambil menundukkan badannya.

"Ya, kau dari Asia?"

"Iya benar, aku baru saja ditipu taksi dan aku bertemu dengan pria tadi. Aku butuh ke kantor polisi sekarang, tapi aku tidak tahu dimana jalannya."

Pria itu tersenyum dan membenarkan kacamatanya. "Biar aku antar.."

"Benarkah? Terima kasih banyak!"

Lalu Rose dan pria asing itu berjalan berdampingan menyusuri jalan. Namun tidak disangka sangka, sebenarnya Jungkook tidak benar benar pergi. Jungkook bersembunyi di dalam supermarket sembari mengawasi Rose dan pria asing itu. Entah kemana mereka pergi, Jungkook mengikutinya dari belakang. Mereka menuju ke daerah pemukiman, dan menuju sebuah gang sempit serta sepi. Jungkook tahu pasti itu tempat berkumpulnya pria berbuat mesum. Ia masih berusaha mengikutinya agar Rose tetap aman. Jungkook mana tega meninggalkan Rose begitu saja.

--

Rose merasakan canggung dan suasana mencekam saat memasuki gang yang sepi. Anginnya terasa dingin, dan ia mengusap lengannya untuk menjadikan hangat. Lalu sebuah tangan melingkar tidak sopan di pinggangnya.

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang