XVII

1K 155 5
                                    

--

Rose menekan bel pagar rumah Jungkook, kemudian tak berlama lama security rumah Jungkook mengantar Rose sampai ke depan pintu rumah utama. 

"Annyeonghaseyo.." ucapnya dengan sopan kepada ayah Jungkook yang sedang membaca koran di ruang tamu.

"Oh mencari Jungkook? Sebentar ya. Yeobbo!" panggil sang ayah Jungkook pada sang istri.

"Oh Rose! Jungkook sedang sakit, ehm katanya ia makan kimbap isi ikan darimu.."

"Iya bibi, maafkan aku. Aku tidak tahu jika sunbae tidak bisa makan ikan."

Ibu Jungkook menggeleng dan tersenyum. "Tidak apa, Jungkook sudah lebih baik sekarang. Naiklah kau bisa menemui Jungkook." Rose mengangguk dan menuju kamar Jungkook berada.

Sampai nya Rose di depan kamar Jungkook, Rose melihat dengan jelas pintu terbuka dan ada gadis yang familiar. Tunggu. Itu gadis yang kemarin bersama Jungkook. Rose bersembunyi dan mencoba mendengar percakapan mereka.

"Oppa, apa kau akan baik baik saja jika aku pergi?" tanya gadis itu.

"Iya sungguh tidak apa apa, kau bisa pergi."

Hanya itu yang Rose dengar, dan ia melihat gadis itu keluar. Membuat Rose terkejut dan kikuk dalam satu waktu karena ketahuan menguping.

"Uhm kau eonni yang kemarin? Aku Somi, masuklah. Oppa sedang istirahat."

Rose mengangguk dan tidak peduli lagi pada wanita itu. Ia masuk dengan perlahan di mana Jungkook sudah menatapnya sejak pria itu mendengar Somi dan Rose bertegur sapa.

"Pelakunya sudah datang rupanya.." ucap Jungkook parau. Rose mendengus dan duduk di pinggir ranjang di samping Jungkook berbaring.

"Maafkan aku.."

"Iya aku maafkan. Tapi kenapa kau kabur kemarin?" tanya Jungkook lagi.

"Ya karena kurasa aku tak berhak mengganggu moment istimewa kalian, maka dari itu aku kabur." Jawabnya masih tak mau menatap Jungkook.

"Tatap aku jika sedang bicara. Dia keponakanku, apa yang kau pikirkan?"

Dengan kepala yang masih menunduk Rose berkata lagi. "Buktikan padaku. Pria memang selalu beralasan seperti jika sudah ketahuan."

"Astaga kau ini lucu sekali..oke oke akan ku buktikan. Ehm...Jeon. Dia Jeon Somi, apa sudah puas?" jawabnya sambil tertawa karena tingkah Rose yang sangat amat lucu bagi Jungkook. Rose mendongak, dan ternyata air mata sudah banyak mengalir dari dua mata hazelnya. Dan setelahnya ia menghambur memeluk Jungkook sambil menangis cukup keras.

"Ayah.."

Jungkook sedikit terkejut. Rupanya Rose sudah tau, ia membalas pelukan Rose dan mengusap kepala Rose. Cukup lama sampai Rose menghentikan tangis dan bangkit kemudian akhirnya Jungkook bertanya. "Kau sudah tau? Bibi memberitahu?" Rose mengangguk masih dengan wajah tomatnya.

"Ibu memberitahu sebelum aku kemari tadi, kenapa kau tak memberitahuku lebih awal?"

Memang benar, ibu Rose tadi memberi tahu sebelum anaknya pergi dari rumah. Saat Rose sudah siap berangkat ke rumah Jungkook ibunya menahan dan bercerita sebentar. Rose tersenyum sangat lebar begitu cerita ibu selesai, dan secepat kilat membelah jalanan untuk bertemu Jungkook.

"Aku juga baru tahu ketika bibi memberi tahu, jika tidak aku juga tidak akan tahu."

Rose menatap mata Jungkook dalam sangat lama dan mata Rose berbinar menatap mata ayahnya. Kemudian Jungkook melanjutkan. "Sudah jangan menangis lagi, cukup. Pantas saja saat aku melihat wajahmu benar benar sangat familiar di mataku. Sangat aneh." Rose tersenyum dan mengusap air matanya.

When Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang