Lima Puluh Dua

9.7K 1.4K 349
                                    

Bunyi besi panas yang ditempa beradu bunyi gosokan mata panah. Orang-orang hilir mudik, sebagian besar pria. Mereka membawa macam-macam benda. Karung, peti kayu, pedang, dan balok. Sinar matahari belum mengintip di balik payung dedaunan dan kegiatan sudah berjalan sejak beberapa jam yang lalu.

Gallea memandang kesibukan tersebut dari atas pohon. Kepalanya bersandar lesu pada batang pohon.

Mir telah mengomando penduduk desa untuk bersiap dalam perang melawan kerajaan. Perang ini adalah yang dinantikan penduduk. Mengembalikan kursi raja dan ratu pada yang berhak. Meski perang ini juga keinginan Gallea, hatinya merasa cemas melihat sikap Mir belakangan ini.

Perempuan itu terus menyibukan diri mengurus persiapan perang, termasuk melatih kemampuan sihirnya dan memimpin bangsa naga. Sikap yang sepatutnya dipuji malah membuat Gallea khawatir. Telah lama dia mengamati Mir dan mempelajari perilakunya. Dari yang dilihatnya, Mir tak lain adalah seorang perempuan yang patah hati.

"Kau menyiksa dirimu, Sepupu," gumamnya. Dia melarikan pandangan ke tenda paling bersinar di tengah desa. Kemudian mendesah. Sesuatu mesti dia perbuat demi sepupunya.

###

26/03/2021

Halo o(^o^)o

Lama tak bertemu. Setelah puas cuti selama setahun lebih, aku kembali menengok cerita ini. Karena aku masih dalam mode pemanasan, harap dimaklumi sedikitnya bab ini aku terbitkan. Aku percaya pembaca yang mencintai Asa/Mir akan tetap mendukungku.

Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih untuk kamu yang tetap setia menunggu cerita ini dan percaya kalo aku akan balik melanjutkan Sureal. I hope everything goes well for us.

Jaga kesehatan dan jangan lupa makan makanan sehat. Sampai jumpa di bab berikutnya.

Salam sayang,

Miss Bek yang suka buah naga 😍

SurealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang