Chapter 14 : An order to go to Yuuei

548 92 10
                                    

Baru saja membuka pintu mobil, Yurai terdiam kemudian berbalik. Endeavor melakukan hal yang sama. 4 orang bersenjata menyergap mereka.

Dengan sigap, Yurai menggenggam tangan salah satu orang yang menyergap.Satu kakinya menjadi poros sementara ia membuat gerakan berputar dilanjut dengan menendang kaki villain. Menyebabkan orang yang menyerangnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan punggung menghantam tanah terlebih dahulu.

 Menyebabkan orang yang menyerangnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan punggung menghantam tanah terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat ke sekeliling, Endeavor mengatasi dua villain, ia sudah melumpuhkan salah satunya, berarti masih ada satu lagi.  Matanya langsung tertuju pada orang yang mengacungkan senjata dan menuju arah sopir yang sudah dikenalnya. Dengan langkah cepat menuju dua orang yang akan segera bentrok, kemudian melompat dan melancarkan tendangan berputar tepat di wajah. 

Tidak seperti sebelumnya, villain kali ini memiliki reflek yang bagus. Tepat setelah kaki Yurai menghantam wajahnya, ia menggenggam pergelangan kaki dan berusaha membantingnya ke tanah. Sebelum badannya beradu dengan tanah, Yurai memakai kedua tangannya untuk tumpuan. Layaknya sebuah per, tangannya menekuk kemudian badannya melenting ke atas dengan pergelangan kaki yang masih tergenggam. Satu kaki yang bebas ia lingkarkan di leher lawan. Begitu cengkeraman di pergelangan kaki melemah, Yurai menjadikan tubuhnya sebagai  titik beban sehingga villain tadi kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur kebelakang dengan kepala menghantam terlebih dahulu. 

Memastikan lawannya sudah berhasil dilumpuhkan, Yurai bangkit berdiri. Tanpa disadarinya, villain yang merupakan lawan pertamanya, sudah mengambil ancang-ancang sembari menggenggam pedang pendek.

Ketika berbalik, villain sudah mengacungkan pedangnya ke arah Yurai. Beruntung, dengan banyaknya pengalaman bertarung dan reflek yang bagus, ia menangkap pedang tadi dengan mengatupkan kedua tangan tepat sebelum menyentuh kulit kepalanya.

Tapi karena perbedaan berat dan postur tubuh, villain tadi menambah tenaganya yang berakibat pedang tadi berhasil lepas dari tangan Yurai dan mengenai alis hingga matanya, beruntung Yurai dengan sigap mengambil langkah berani dengan menggenggam pedang tadi sehingga tidak menorehkan luka yang dalam pada matanya, goresan tadi berhenti tepat di bawah mata.

"Cih.." Yurai yang sedari awal memang memiliki simpanan tenaga yang banyak dari orang dewasa, mendorong pedang yang digenggam menjauh dari wajahnya. Sedetik kemudian, pedang hancur menyisakan gagang dan serpihan yang berjatuhan ke tanah. Sang lawan menatapnya terkejut. Siapa yang akan menyangka bocah seusianya bisa menghancurkan pedang menggunakan tangan kosong? Tidak sampai disitu, ketika Yurai membuka kelopak matanya dan menampakkan iris kucing berwarna perak, ia semakin terkejut.

"Ka-kau... ?" Awalnya terlihat keraguan di kata-katanya, namun segera sirna ketika Yurai meliriknya. 

"Jangan bilang... kau... Shiki?" Mendengar nama villainnya disebut, Yurai sedikit terkejut. Tidak menyangka akan mendengar nama itu lagi.

"Hoo, jadi kau tahu nama itu?" Yurai berjalan perlahan menuju lawannya, tangan kiri yang digunakan untuk memeriksa luka perlahan diturunkan.  Matanya tidak lepas dari lawan yang terus mengambil langkah mundur.

Start & Finish Line [BnHA × OC] •ON HOLD•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang