Bulan April
Hari pertama masuk Yuuei, sudah ada kejadian yang membuat Yurai sadar bahwa Endeavor itu tajir. Kemana saja ia selama ini coba, kok baru sadar sekarang.
Tangannya meraba black card di saku yang baru saja diberi oleh Endeavor pagi ini.
Tepat sebelum berangkat, Endeavor menemuinya di depan kamar. Tangannya terulur ke arah Yurai dengan sebuah kartu di tangan. Setelah berpindah tangan. Yurai menatap benda tipis berwarna hitam dengan seksama. Kemudian beralih menatap sang pemberi. Didalam hati ia membatin.
'He, Black Card? maji de?'
"Kore wa?" Tanyanya datar.
"Black card." Jawab pria itu tak kalah datar.
"Aku tahu ini Black card. Maksudku, untuk apa?"
"Aku memberikanmu itu agar kau tidak ada alasan untuk kerja part time lagi. Kau bebas menggunakannya, kartu itu kubuatkan atas namamu. Itu milikmu."
"Kenapa sampai seperti ini? Bagaimana bisa dengan mudahnya kau memberi black card dan berkata seperti itu?"
"Aku tidak masalah dengan itu. Membuat satu Black Card bukan hal yang susah buatku." Salah satu pemilik title Top Pro Hero itu menjawab dengan entengnya. Yurai langsung deadpanned .
'Dasar Holkay'
Selesai memutar kejadian tadi pagi, Yurai menyandarkan kepalanya ke kaca mobil. Padahal ia lebih suka berjalan kaki lewat jalan pintas kesukaannya. Tapi sebelum menolak, ia terlanjur terkejut akan keberadaan Black Card di saku seragamnya.
Tidak lama kemudian, mobil hitam yang dikendarai sampai di kaki bukit. Shouto dan Yurai keluar dari mobil dan mulai berjalan beriringan menapaki bukit berhutan yang di puncaknya terdapat gedung sekolah baru mereka.
Mereka berjalan dalam diam. Selain karena sama-sama bukan tipe yang banyak bicara, hubungan mereka tidak bisa dibilang sedekat itu meskipun sudah menjadi 'saudara' angkat lebih dari 1 tahun. Mau basa-basi juga, mereka berdua sudah tahu kalau ditempatkan di kelas yang sama.
Sungguh aneh, padahal tidak pernah ada sekolah yang menempatkan dua bersaudara di satu kelas yang sama. Meskipun bukan anak kembar, tapi tetap saja, pada dokumen yang tertulis, Yurai bermarga Todoroki. Yaah ada beberapa kemungkinan sih. Lagian, ini kan Yuuei. Hal itu mari dipikirkan nanti, sekarang mereka harus mencari ruang kelas mereka terlebih dahulu. 1-A.
Bangunan luas itu tidak memiliki banyak petunjuk selayaknya jalan kecuali denah di dekat ruang loker dan tanda yang berada di atas setiap pintu.
'Pendekar tiga pedang berambut hijau itu sudah pasti tersesat di sini'
Tidak butuh waktu lama, mereka sampai di depan pintu besar yang bertuliskan 1-A. Setelah pintu digeser, terlihatlah ruang kelas mereka dengan jelas, secara keseluruhan sih, mirip seperti ruang kelas biasa, kecuali fasilitasnya yang lebih canggih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start & Finish Line [BnHA × OC] •ON HOLD•
FanficRyushiki Yurai, seorang gadis yang hilang ingatan. Ia yang saat ini terbaring dengan ingatan yang kosong melompong, hanya bisa menatap datar polisi yang ingin mengumpulkan informasi. Pahlawan no.2 a.k.a Endeavor datang. Hanya ia yang bisa dihubungi...