Ryushiki Yurai, seorang gadis yang hilang ingatan. Ia yang saat ini terbaring dengan ingatan yang kosong melompong, hanya bisa menatap datar polisi yang ingin mengumpulkan informasi. Pahlawan no.2 a.k.a Endeavor datang. Hanya ia yang bisa dihubungi...
Beberapa bulan kemudian, siang hari di kediaman Todoroki.
Di salah satu washitsu, terlihat Yurai ditemani oleh seorang wanita paruh baya dengan beberapa buku terbuka di depannya. Tangannya yang menggenggam pensil menari di atas buku yang terbuka. Menghasilkan tulisan-tulisan jawaban dari soal yang tersedia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hampir dua caturwulan sudah, perempuan yang kini rambutnya sudah hampir sepinggang itu tinggal di rumah megah bergaya tradisional milik salah satu top pro hero di Jepang. Dalam kurun waktu itu, banyak yang sudah terjadi padanya. Termasuk salah satunya adalah yang sedang dilakukannya saat ini, mengerjakan soal-soal yang merupakan bagian dari homeschooling nya.
Sekitar tiga bulan yang lalu, ia dipanggil oleh Endeavor dan diutus untuk bersekolah dengan alasan mendukung identitasnya sebagai Todoroki Yurai dan tentu saja karena Fuyumi terlihat menanyakan hal itu. Awalnya Yurai tentu saja menolak. Tetapi setelah beberapa diskusi dan argumen, mereka menemukan jalan keluar yaitu dengan bersekolah di rumah atau homeschooling. Tentu saja salah satu alasannya karena jadwalnya yang fleksibel, sewaktu-waktu bisa berubah jika ia ada urusan mendadak. Meskipun sepertinya itu tidak mungkin untuk waktu dekat ini.
Dalam waktu yang singkat, Yurai sudah bisa mengejar semua pelajaran SMP bahkan SMA berkat 'pendidikan' dari Ayah angkatnya sebelum Endeavor. Tidak hanya tubuhnya saja yang digembleng latihan fisik yang keras, tapi otaknya juga. AFO tidak ingin penerusnya hanya bermodalkan kekuatan saja saat menjadi Simbol Kejahatan mengambil alih posisinya nanti. Yurai haruslah sempurna dari segi manapun.
Tapi itu semua bisa disisihkan oleh Yurai, setidaknya untuk sementara waktu. Menikmati kenyamanan yang sebelumnya hanya mitos baginya. Sesuatu yang ada, tapi tidak pernah terlihat di hidupnya.
Selain perubahan tadi, terlihat juga dari anggota keluarga barunya yang lain, Natsuo mulai berinisiatif mengajak Yurai untuk menjenguk ibunya setiap akhir pekan. Karena menyadari bahwa ia memiliki beberapa kesamaan look dengan Todoroki Enji yang notabene merupakan salah satu penyebab Todoroki Rei tinggal di rumah sakit kejiwaan, Yurai berusaha menolak karena tidak ingin memicu terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kalian yakin?" Ucap Yurai meyakinkan sekali lagi sebelum mereka pergi mengunjungi ibu angkatnya untuk yang pertama kali.
"Ya. Sudah waktunya kau untuk bertemu dengan ibu setelah selama ini." Natsuo berkata dengan raut muka tenangnya. Tapi Yurai bisa melihat ada kesedihan di sana.
"Aku tidak akan menepis fakta jika penampilan luar ku memang sepertinya. Apakah itu tidak apa?" Sekali lagi Yurai berusaha meyakinkan mereka berdua tentang keputusan ini.
Mengetahui sejarah keluarga barunya itu, ia tidak ingin mengambil resiko memicu ingatan buruk sang ibu angkat.
Akhirnya, mereka tetap datang ke rumah sakit Fujiya tempat Todoroki Rei dirawat. Sampai di depan pintu kamarnya, Yurai menunggu diluar sejenak. Membiarkan Natsuo dan Fuyumi masuk terlebih dulu. Tidak lama kemudian, suara Fuyumi memanggilnya. Yurai menghela napas, bersamaan dengan itu, komposisi warna Black-Crimson rambutnya berubah. Yang sebelumnya dominan warna merah, menjadi dominan warna hitam dengan warna merah di pangkal dan helai rambut bagian depan saja. Setidaknya, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mencegah ingatan buruk Rei muncul kembali.