Chapter 4 : New life, Fresh Past

1K 147 4
                                    

      Malam harinya, ada satu anggota lagi yang ikut makan malam. Todoroki Natsuo, dan karena ia tidak hadir dalam makan malam kemarin, maka Yurai sekali lagi harus memperkenalkan diri. Laki-laki yang merupakan seorang mahasiswa itu, memiliki tinggi di atas rata-rata. Rambutnya berwarna putih yang meruncing kebelakang dengan dua helai pendek menggantung di kedua sisi dahinya, mata berwarna abu-abu dan bulu mata yang cukup panjang untuk ukuran laki-laki, serta tubuh yang berotot.

 Rambutnya berwarna putih yang meruncing kebelakang dengan dua helai pendek menggantung di kedua sisi dahinya, mata berwarna abu-abu dan bulu mata yang cukup panjang untuk ukuran laki-laki, serta tubuh yang berotot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Natsu-nii saja. Kau membuatku terdengar tua." Ucapnya sambil tertawa kecil saat Yurai menanyakan tentang bidang kuliah yang diambilnya. Dilihat dari cara berbicara, Natsuo merupakan orang dengan kepribadian yang santai atau bisa disebut easy going atau juga carefree.

      Sama seperti saat dengan Shouto, kali inipun Yurai dan Natsuo berbincang-bincang sebentar sambil menunggu makan malam siap. Saat mereka berdua sedang asyik berbicara, Yurai mendengar suara langkah kaki. Mendengarnya saja, mereka semua yang ada diruang itu tahu pemilik suara langkah kaki itu. Setelah pintu bergeser, suasana yang awalnya baik-baik saja, mendadak tegang. Terutama Natsuo yang sejak tadi berbicara dengan Yurai. Raut muka nya langsung berubah dingin sambil menatap tajam pria yang notabene adalah Ayahnya sendiri. Keadaan makin diperburuk dengan pertanyaan yang dilontarkan Endeavor.

      "Kenapa kau ada di sini?" Pertanyaan itu jelas ditujukan untuk siapa.Yurai yang baru satu-dua hari berada di rumah itu, tahu kalau itu hanyalah pertanyaan normal. Namun jadi terdengar begitu menuntut saat keluar dari mulut Endeavor. Yurai tidak tahu apakah itu karena tidak adanya nama yang tercantum di kalimat tanya itu atau kah suara berat bernada rendah milik Sang Pahlawan Api yang membuatnya terdengar kasar. Sedangkan Natsuo, bukannya menurunkan ketegangan malah menyiram minyak kedalam api.

     "Memangnya tidak boleh? Ini rumahku juga kau tahu."

      Sebelum situasi semakin bertambah panas, Fuyumi sudah menginterupsi, "Makan malam siap." Dengan nada ceria seolah tidak terjadi apa-apa. Karena tidak ingin merasakan hawa panas yang memenuhi ruangan, Yurai segera bergerak untuk membantu Fuyumi. Natsuo tampak nya kesulitan untuk menenangkan diri karena yang diajak ngobrol menghilang.

      Makan malam berjalan dengan tenang meskipun masih ada sedikit percikan api di antara Todoroki bersaudara dan Ayah mereka. Pada akhirnya, tidak ada satupun yang membuka percakapan sampai semuanya pergi ke kamar masing-masing. Di kamarnya, Yurai sudah berbaring di atas futon lengkap dengan selimut berada di atasnya. Matanya menatap langit-langit kayu kamarnya. Pikirannya melayang memikirkan kondisi amnesianya.

Kenapa ia amnesia?

Apa penyebabnya?

Siapa villain yang terakhir ia lawan sebelum amnesia?

Bagaimana ia hidup selama ini?

Dimanakah keluarganya?

Apakah bahkan ia punya keluarga?

Start & Finish Line [BnHA × OC] •ON HOLD•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang