[10] Alkemis

893 95 96
                                    

Halo!

:3

Aku kembali dengan publish di hari jumat. :3

Acak banget yaa jadwal publish aku wkwkwkw, kadang selasa, sabtu, minggu, sekarang jumat. Apakah minggu depan akan mundur publish selama 2 minggu? 🤣

Untuk part ini.. entahlah. Semoga kalian tidak menemukan ketidakjelasan dalam part ini. Aku udah berulang kali cek soalnya, berulang kali baca. Tapi enggak tau kenapa rasanya pasti ada bagian yang dimana penjelasannya itu gajelas banget.

Kayak aku tuh males ngejelasin bagian itu, tapi kalau nggak di benerin nanti jadi aneh😭

Jadi kalau misalnya kalian nemu sesuatu yang nggak jelas, bilang ya:3 atau nggak kasih contoh penjelasan yang lebih enak dibaca gitu. Buntu banget😭 Yadahlaa pusing (。ノω\。)

Dan, kemarin aku baru baca beberapa cerita yang tokoh utamanya Albedo. Rata - rata mereka menggunakan kata 'mantel' ya daripada jas.

Aku juga mikirnya mantel sih, tapi kayak masih ragu aja gitu. Makanya aku gunakan kata jas. Tapi.....

Dipikir - pikir lagi cocokan pake mantel dehಥ‿ಥ Jadi aku mutusin buat ganti kata jas Albedo jadi mantel yaa. Agak lucu aja sih jas punya tudung( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀) hahahaha..(╥﹏╥)

Oh ya, sebelumnya aku mau promosiin dulu nih, cerita sobat karibku. Dia juga penulis cerita, dan menurutku tata penulisan dan isi ceritanya bagus banget. Jadi, mampir yaaa ke cerita karibku, dijamin nggak nyesel dehhh. Tapi ini Oneshot yaaa, bukan cerita bersambung. Jadi kalo udah part akhir, ya selesai🤣 Tapi bagus banget kok ceritanya! Bisa nambah kosakata baru juga karena bahasanya yang baku.

Judulnya : The Lost Harmony

Penulis : JhnNrl

Penulis : JhnNrl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

M

ampir yaaa♡(> ਊ <)♡

Oke segitu aja,

Selamat membaca!

°°°

Setelah melakukan perjalanan panjang, Tim Investigasi dan Elina akhirnya sampai di lokasi yang sesuai dengan titik lokasi di peta milik gadis berkuncir kuda itu.

Di hadapan mereka sekarang, terdapat goa yang sangat besar dan gelap gulita. Tidak ada satupun cahaya yang menerangi goa ini. "Wow.. Nyali kelompokmu hebat juga. Patut di beri tepuk tangan," Kaeya bergumam kecil sambil berkacak pinggang.

"Demi mora, Baong mau melakukan hal ini, Tuan," gumam Elina seraya menatap ke dalam goa yang begitu gelap.

"Yah, aku tau bagaimana sifat seseorang ketika mereka sedang tidak mempunyai mora.."

"Seperti orang bodoh yang kehilangan akal sehatnya," celetuk Diluc asal.

Mendengar ada yang membalas perkataannya, Kaeya tertawa. Kemudian menatap Diluc yang sedang menampilkan ekspresi datar. "Aku jadi ingin memplester mulutmu, Tuan Diluc."

ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang