Jika terdapat kesalahan penulisan kata harap beritahu author yaa!
Terimakasih dan selamat membaca!
°°°
Cahaya itu kembali terkekeh kecil. Kemudian ia mulai mengambil langkah untuk menghampiri sang tuan. Berlutut di hadapannya, dan mengarahkan wajah tampan itu untuk menatap pupil mata emasnya. "Baiklah, cukup obrolannya. Kesampingkan soal rasa penasaran dan kepercayaanmu terhadapku, ada sesuatu yang lebih penting dari ini."
Albedo mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang gadis cahaya itu katakan. "Sesuatu hal penting apa?"
"Al.. Kembali sadarlah. Di luar kau sedang berada dalam bahaya. Semua orang mengkhawatirkanmu. Termasuk dua orang yang kau sayangi," katanya sembari mengelus pipi sang tuan dengan lembut.
"Apa kau ingin tahu bagaimana kondisi Lumine dan Klee saat ini?" Kini tangannya beralih ke arah bibir bawah milik Albedo, mengelus benda kenyal itu dengan sangat sensitif.
"Ceritakan padaku apa yang sedang terjadi pada mereka," gumam laki-laki itu pelan. Kembali merasa bersalah karena dirinya tidak memberi kabar sedikitpun pada keduanya.
Tangan mungil itu mengangkat wajah Albedo yang menunduk. Menatap dalam pupil matanya yang berwarna teal cerah itu."Sebelum itu, bolehkah aku menyalurkan rasa rindu istrimu yang sampai padaku? Entah kau percaya atau tidak, tapi aku menanggung itu semua,"
Namun, makhluk itu meringis kala Albedo menatapnya penuh curiga. Mengurungkan niatnya karena sang tuan belum mempercayai dirinya.
"Baiklah. Aku mengerti. Kau belum mempercayaiku," Cahaya itu mengangguk paham. Lalu melanjutkan tentang kondisi dua orang yang berharga bagi Albedo.
"Lumine dan Klee sedang mencarimu. Aku tidak tahu pasti, tetapi mereka sangat mengkhawatirkanmu. Bila berdasar perasaan yang sampai padaku, sepertinya istrimu ingin menyusul ke lokasi dirimu berada. Sementara Klee mengalami mimpi buruk dua malam terakhir,"
Seketika mata Albedo membesar kala mendengar dua kalimat terakhir yang diucapkan oleh cahaya itu.
Klee mengalami mimpi buruk dan Lumine ingin menjemputnya..?!
Pandangan Albedo kembali menajam, menatap wujud perasaannya dengan tatapan penuh tekanan. "Darimana kau mendapatkan informasi itu?"
"Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa ini perasaan mereka yang sampai padaku?"
"Al, tolong percayalah padaku. Mereka berdua sedang mengkhawatirkanmu. Aku tidak sedang bercanda." cahaya itu memohon pada tuannya, agar percaya perkataannya sekali ini saja.
Laki-laki itu bergeming. Mencari kebohongan di mata emas wujud perasaannya yang persis seperti Lumine. Namun, 10 detik setelahnya ia tidak menemukan kebohongan disana. Melainkan tatapan memohon penuh kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]
AcakCerita ini berisikan karakter dari Genshin Impact milik MiHoYo dan sedikit banyak cerita yang disatukan dengan imajinasi saya. Albedo x Lumine Kalau suka mangga silahkan dibaca Kalau tidak, tinggalkan saja.