Guys, Nad mau kasih kabar ke kalian.
Tolong yaaa diantara kalian jangan buat Kaeya badmood.
Nad takut soalnya nanti digebuk:(
Sekian,
Itu aja yang mau disampaiin.
Selamat Membaca! 😋
°°°
Tepat pukul 02.00 dini hari, cuaca di wilayah gunung Dragonspine semakin memburuk. Hampir seluruh pohon pinus yang berdiri tegak, melambai-lambai hingga kurang 45° dari sisi keseimbangannya. Beberapa gubuk yang sempat dibangun oleh para petualang pun sudah hancur lebur akibat hembusan angin yang sangat kencang dan kacau. Hewan-hewan penguasa gunung bersalju juga sudah berlarian mencari tempat perlindungan. Entah itu goa, didalam batang pohon, atau bahkan ada yang menggali salju sebagai tempat perlindungan terakhir.
Menandakan bahwa cuaca Dragonspine kali ini tidak main-main. Ada kemungkinan badai yang akan muncul lebih ganas dari yang pernah terjadi sebelumnya.Meskipun begitu, hal tersebut tidak mengurungkan niat seseorang yang memiliki vision Pyro ini untuk terus melanjutkan pencariannya. Disaat seluruh makhluk hidup berlomba-lomba mencari tempat perlindungan, pria ini justru keluar dari goa dan berlari secepat mungkin mengikuti arahan dari makhluk kuno berwarna merah dan memiliki sebuah inti yang panas tersebut.
Diluc, ia tahu ini adalah tindakan yang mempertaruhkan nyawanya. Berlari ditengah hembusan angin kencang yang bahkan bisa membawa dirinya terbang. Namun, beruntung Diluc memiliki tubuh yang ideal. Sehingga dirinya masih bisa menjejakkan kaki dan melanjutkan pelariannya.
Seelie merah itu berhenti setelah lima belas menit ia bergerak tanpa henti. Membuat Diluc sedikit kewalahan karena kaki panjangnya dipaksa untuk terus berlari. Masih dengan nafas yang terengah-engah, pria tersebut mendongakkan kepalanya dari posisi membungkuk. Ia penasaran, mengapa makhluk kuno itu tiba-tiba berhenti di tepi permukaan tanpa pembatas.
Saat netra merahnya menelusuri lingkungan sekitar, mata Diluc melebar tatkala ia berhasil menemukan sosok seseorang yang ia kenali dari kejauhan. Dari penglihatan matanya, sosok itu terbaring diatas permukaan salju dengan tenda—sedikit rusak— yang melindungi dirinya dari cuaca buruk. Serta jika tidak salah lihat, ia bisa melihat ada dua makhluk kuno berinti tengah mengelilingi sosok itu.
Entah sosok itu sedang beristirahat menggunakan seelie sebagai penghangat atau justru ada kemungkinan lain sehingga membuat sosok tersebut terbaring dibawah tenda yang sudah rusak dan beberapa seelie mengelilinginya.
Diluc tidak akan pernah tahu jika ia hanya menerka-nerka dan tidak menghampirinya.
"Albedo!" seru Diluc segera turun dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah. Beruntung sepatu bootnya tidak terlalu licin sehingga ia mendarat dengan sempurna.
Bersama seelie yang berada di pundak Diluc, pria tersebut berlari menghampiri tenda rusak yang sedikit lagi akan terlepas dari pengaitnya. Semakin lama, sosok itu semakin jelas dan berakhir membuat kening Diluc berkerut.
Sosok itu, jika dilihat dari jarak Diluc sekarang, sang Alkemis tampak tertidur nyenyak dibawah tenda yang sebentar lagi akan terbang bersama angin kencang. Seperti tidak mempedulikan akan ada bahaya besar yang menghampiri nantinya.
Tetapi, rasanya tidak mungkin jika Albedo melakukan hal sebodoh ini. Tidur ditengah badai salju adalah tindakan yang paling gila dan menantang maut.
Diluc tahu anak ini terkadang melakukan hal yang diluar nalar seorang manusia biasa. Tetapi pria itu yakin, Albedo tidak segila ini untuk mengakhiri hidupnya.
Lagipula, mengapa ia melakukan aksi bunuh diri dengan cara yang rumit? Menggunakan pihak ketiga sebagai penculikan dan berakhir tidur ditengah badai salju yang menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]
De TodoCerita ini berisikan karakter dari Genshin Impact milik MiHoYo dan sedikit banyak cerita yang disatukan dengan imajinasi saya. Albedo x Lumine Kalau suka mangga silahkan dibaca Kalau tidak, tinggalkan saja.