Halo(◕ᴥ◕) ehe ehe ehe.
Semoga kalian suka sama part ini yang tergolong—errrr ga jelas ehe ehe ehe.
Tapi kalo gak di post gakan lanjut partnya ehe ehe ehe.
dah sekian ehe ehe ehe.
Selamat membaca ehe ehe ehe.
Note: Bila ada kesalahan penulisan kalimat /kata mohon bantuan koreksinya ygy♡(> ਊ <)♡
°°°
"Lumine, kemarilah! Aku mendapatkan informasi mengenai Albedo!" pekik Mona melenyapkan kesunyian yang tercipta. Membuat semua orang yang berada dilokasi memusatkan perhatiannya pada gadis bertopi lancip itu. Termasuk sang pemilik nama, grandmaster, kapten kalveri dan sang pustakawan."Benarkah..?! Bagaimana dengan keadaannya ?! Apakah ia baik-baik saja ?! " tanya Lumine cepat setelah berada dihadapan Mona. Ia menatap gadis astrolog itu dengan harap-harap cemas. Takut jika informasi ramalan yang didapatkan tidak sesuai dengan harapannya.
Jean, Kaeya, dan Lisa pun juga ikut mendekat. Ingin tahu bagaimana kondisi sang Alkemis saat ini.
Apakah ia berhasil melarikan diri dari sang penculik, atau justru Albedo telah berada di markas mereka dan sedang dijadikan sandera mahal—jika ini menyangkut organisasi Knight of Favonius.
"Ini.. aku tidak tahu ini merupakan kabar baik atau bagaimana... Tetapi saat ini Albedo sedang bersama dengan Tuan Diluc," ungkap Mona dengan mata yang cerah. Sontak semua orang yang dekat dengan gadis bertopi lancip itu mengeluarkan ekspresi terkejut-bukan main-sekaligus perasaan lega di waktu yang sama.
Benarkah..?
Diluc berhasil menemukan sang Alkemis?
Apakah gadis ini mengatakan hal yang serius..?
Atau ini hanyalah sebuah siasat Mona agar semua orang yang berada disini tidak terlalu panik, khususnya pada Lumine..?
"Mona... Apakah kau mengatakan hal yang sebenarnya..? Ini tidak bohong, 'kan..?! Albedo bersama dengan Tuan Diluc..? Sekarang...?" tanya Lumine memastikan kembali, tidak ingin bergembira terlebih dahulu terhadap informasi yang didapatnya.
Mona terdiam beberapa saat atas pertanyaan yang diajukan oleh gadis bersurai pirang itu. Kemudian ia berkata, "Ramalan takdir selalu berubah-ubah sesuai dengan keadaan mereka. Mungkin saat ini bisa dikatakan mereka sedang bersama. Tetapi... Ada peluang kemungkinan mereka bisa berpisah lagi karena hal buruk atau musuh kembali datang menyerang." jelas Mona, mengundang kekecewaan yang jelas pada raut wajah Lumine dan yang lainnya.
"Maafkan aku tidak bisa memberikan jawaban yang pasti... Tetapi, ada kemungkinan ramalan takdirku menjadi keruh dikarenakan lokasi target yang dituju sedang mengalami badai. Sehingga saat aku mencarinya, informasi yang didapatkan menjadi samar." terang Mona menjelaskan.
Jujur saja saat melakukan peramalan takdir, gadis bertopi lancip itu cukup bersusah payah untuk mencari keberadaan Tuan Diluc dan Alkemis. Begitu takdir mereka ditemukan, pantulan air ramalan tersebut mendadak keruh sehingga ia hanya bisa membacanya secara samar.
"Tidak apa-apa, Nona Megistus. Informasi ini sudah cukup berharga bagi kami." sahut Jean setelah diam beberapa saat. Menetralkan jantungnya yang masih berdegup gelisah.
Pria bersurai biru gelap itu mengangguk setuju. "Setidaknya kami memiliki pegangan untuk langkah berikutnya. Dan bisa bernafas lega karena sang Alkemis sudah berada disamping pahlawan kegelapan. Meskipun ya.... sampai detik ini kita masih belum tahu mereka sedang berada dimana."
"—Dan apa yang sedang mereka lakukan atau diperlakukan." lanjut Kaeya seraya meletakkan tangan kanannya didagu—pose berpikir.
Lagi dan lagi Mona terdiam sejenak, kemudian jari-jemarinya kembali mengoperasikan pantulan air ramalan tersebut. "Terkait lokasi mereka... mungkin aku akan berusaha lagi mencari ramalannya." gadis itu memutar pantulan air dihadapannya. Mencari ramalan mengenai lokasi Diluc dan Albedo saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]
CasualeCerita ini berisikan karakter dari Genshin Impact milik MiHoYo dan sedikit banyak cerita yang disatukan dengan imajinasi saya. Albedo x Lumine Kalau suka mangga silahkan dibaca Kalau tidak, tinggalkan saja.