[8] Cerita Elina (2)

514 66 20
                                    

Halo teman - teman! Ada yang nunggu cerita ini enggak:3

Yaahh, niatnya mau publish setiap hari, tapi gagal. Karena tugas yang mulai meresahkan. Author jdi ga bisa lanjut dengan tenang. 😭

Tapi author mo bikin target seminggu sekali. eh ini masih seminggu sekali kan ya? mudah mudahan iya deh seminggu sekali🤣

Sebenernya ini cerita udah ready dari beberapa hari lalu, cuman aku kayak masih ragu gitu loh. Nggak tau kenapa. Takut aja bikin kalian kecewa sama ceritanya..

Tapi yaudahlah, cobain aja. Kalau misalnya emang ada yang kurang cocok atau agak melenceng tolong kasih tau yaaa. 🙏 Biar bisa di revisi lagi gitu. :3

Oh yaa, terimakasih untuk kalian yang sudah mau baca cerita inii dan ninggalin vote kalian disini. Jujur aku seneng banget pas liat vote nya selalu bertambah dan bertambah. Ini baru pertama kalinya aku dapet vote sampai 100, dan pembaca 615. Sumpah, antara seneng sama mau nangis liat perkembangan cerita ini😭

Sekali lagi terimakasih yaaa yang udah baca cerita ini❤️

dan,

Selamat membaca!

°°°
"Bagaimana? Apakah semuanya sudah siap?" tanya Baong sambil menatap rekan kelompoknya yang masih sibuk dengan barang mereka. Tidak ada satupun yang membalas pertanyaan Baong, mereka lebih memilih mengutamakan kelengkapan barang mereka untuk perjalanan ke Dragonspine.

Elina bisa melihat Baong yang sudah sangat siap. Sepertinya laki - laki itu sudah mempersiapkannya dengan matang. Terlihat dari pakaiannya yang sangat lengkap dan gulungan peta yang ada di genggamannya.

Elina hanya menatap gulungan kertas  yang berada di tangannya. Ia hanya masih tidak percaya bahwa mereka pada akhirnya melakukan pekerjaan yang ditawarkan oleh orang itu.

Ya, orang misterius itu.

Biarkan Elina bercerita sedikit mengenai kejadian kemarin yang seharusnya tidak terjadi.

Setelah Baong bertanya pada Fran mengenai pekerjaan apa yang akan di tawarkan kepada mereka, laki - laki itu tersenyum. Ia menjelaskan bahwa pekerjaannya sangatlah mudah.

'Temukanlah harta karun berwarna emas kebiruan di dalam gunung Dragonspine. Maka aku akan membayar kalian dengan mora berlimpah, dan juga menyediakan layanan kesehatan untuk kerabat kalian' ujar Fran sambil melipat tangannya di dada dan tersenyum.

Elina membesarkan matanya, 'A..Apa kau bilang?! Dragonspine?! Hei, cuaca disana sangatlah berbahaya! Kau mau mengirim kami ke jurang kematian?'

'Kalau kau benar - benar membutuhkan mora berlimpah dan juga layanan kesehatan, dragonspine bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.' ujar Fran mengangkat bahu acuh kemudian tersenyum miring.

Elina menggeram, 'Pekerjaan macam apa itu?! Tidak, tidak! Kami menolak!' bantah gadis itu menolak mentah - mentah pekerjaan yang ditawarkan oleh Fran. Laki - laki berbaju hitam itu hanya mengangkat alisnya. 'Lalu bagaimana dengan temanmu? Kelihatannya dia sangat membutuhkan mora,'

Gadis itu menatap Baong yang masih terdiam. "Baong, kita bisa mencari pekerjaan lain yang lebih layak. Daripada kita melakukan hal yang berada di ambang kematian, lebih baik kita bekerja sebagai petualang. Ibumu pasti khawatir jika kau memasuki wilayah berbahaya seperti dragonspine'

ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang