[16] Tersadar

528 60 20
                                    

Ekhem, ekhem.

Ada yang masih inget sama cerita Nad?

Ituloh yang Albedonya di culik selama setahun nggak balik-balik /plakk

Setahun nggak tuh, dari tahun 2021 ke 2022. Albedonya dibiarin sama orang lain MUEHEHEHEH.

Haloo semuanya! Akhirnya Nad kembali nih dengan membawakan part baru yang berjudul Tersadar.

Waduh, siapa nih yang dimaksud dari judul?? Langsung baca aja yukk, nggak usah baca rentetan kalimat Nad yang bawel WKWKKWK.

Sebelumnya Nad mau minta maaf, temen-temen. Nad baru bisa buat kelanjutannya dan upload di hari ini. Karena jujurly *jujurly nggak tuh* Nad sibuk banget kemarin. Sampe genshin aja cuma buat Daily-Resin-Event-Logout. Atau kalau emang lagi kosong, Daily-Resin-Logout:")

Benar-benar kemarin sibuk-sibuk-sibuk banget😭🙏 Maafin Nad yaaa baru bisa upload sekarang.

Sama Nad mau ngasih tau

kalau cerita ini

⚠️ CHAPTER TERLALU MENDRAMA, HARAP DI MAKLUMI ⚠️

Semoga kesannya nggak alay dan lebay yaaa. Soalnya Nad bingung mau bikin naskah kayak gimana lagi.

Dan...

MAAFKAN NAD YA, ALBEDO. NAD MENYIKSA DIRIMU YANG SEDANG KELELAHAN😭🙏

Albedo : Nggak papa demi barbatos sama morax, aku kuat sayang

LOH KOK KAMU NYEMBAH VENTI JUGA?

Albedo : Istriku pengguna anemo. Mau tidak mau aku menyembah dia juga kan? Mendekati istri itu tentu harus mendekati dewanya dulu. Agar direstui.

IYA DEH SUKA SUKA KAMU BEBS

Albedo : Sudahlah, tidak usah banyak cerewet. Cepat temukan aku dengan istriku. Aku sudah teramat merindukannya sekali.

IYAAAA AMPUNNN BEDOOO

Yaudah yaudah, sekian drama kami berdua.

Selamat Membaca!

a/n : Jika terdapat kesalahan penulisan/detail cerita, dimohon untuk memberitahu author ya! Demi kenyamanan kalian semua❣️

Dan untuk para pembaca yang setia menunggu cerita ini, Author mau berterimakasih bangett sama kalian. Nad senang baca komenannya, semoga chapter ini tidak mengecewakan kalian ya(༎ຶ ෴ ༎ຶ)

°°°

Suara pijakan kaki diatas permukaan salju terdengar samar-samar. Hawa dingin yang sebelumnya tidak terasa, kini mulai menelusup diantara sela-sela pakaiannya. Beberapa butir salju pun turut mengambil peran atas dinginnya wilayah Dragonspine, menyentuh kulit lembut sang Alkemis yang mulai terusik.

Albedo melenguh sesaat, mulai merasakan tidak nyaman dengan keadaannya. Sesekali ia mengubah posisi kepalanya agar kembali mendapatkan kenyamanan, namun usahanya nihil karena yang ia dapatkan justru guncangan dan rasa tubuh yang seperti diangkat oleh seseorang.

Kedua kelopak mata itu perlahan terbuka, namun segera ia urungkan kala laki-laki itu merasakan rasa pening yang luar biasa menghantam kepalanya. Albedo berdesis nyeri, bertanya-tanya pada dirinya sendiri darimana asal datangnya rasa pening yang hebat ini.

Langit pudar berwarna abu-abu muda berhasil memasuki kedua kelopak matanya yang terbuka sedikit. Melihat banyaknya salju yang turun menyentuh wajah pucatnya secara perlahan. Sementara pupil mata teal cerahnya mulai menyusuri pemandangan sekitar, berusaha untuk mengenali dan mengingat tentang apa yang sudah terjadi padanya beberapa waktu ini.

ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang