[17] Sang Adeptus

457 48 30
                                    

Halo semuanyaa!

Part 17 sudah hadir nih!

Tentunya setelah mikir keras yang berujung tulis-hapus-tulis-hapus •́  ‿ ,•̀

Part ini agak sulit ya bestie, Nad tidak jago dalam mendeskripsikan Adeptus atu ini. Tapi yaaa, yaudahlah yaaa. Maklumi jika agak-agak lebay.

Oh iyaa, cuma mau ngingetin part ini agak drama. Sama Nad mau ngasih informasi jugaaa kalau Albedo disini adalah Albedo manusia yaa!

Tahu kok, Albedo di genshin sebenernya Albedo manusia buatan. Tapi yaa.. berhubung itu husbu Nad yaa jadikan saja manusia, mhwhwhwhwhwh.ಥ‿ಥ

Dah, gak terima komen 'thor, Albedo kan manusia buatan. Mana bisa ngeluarin darah merah kek manusia' , bisaaaa kok kalo authornya berkehendak wkwkwkwk.

Sudah abaikan saja kicauan Nad, Yuk gass langsung aja skuy bacaa.

a/n : Jika terdapat kesalahan penulisan kata mohon untuk memberi tahu author💞 Segala kenyamanan pembaca ada pada letak tulisan author(´ . .̫ . '). Jadi bilang ya guyss kalau misalnya ada yang typo/lain-lain.

Dah sekian,

Selamat Membaca!

°°°

Kedua bola mata yang sebelumnya menyiratkan dendam dan amarah, kini terbuka secara lebar ketika wujud dari kelinci putih yang ia jadikan sebagai pelampiasan, secara tiba-tiba hilang dari pandangan penglihatannya.

Bergerak ke samping kanan dan kiri, bahkan sampai ia memutar kepalanya sebanyak 360°, ia tetap tidak menemukan keberadaan kelinci putihnya yang menghilang.

Hei.. kemana wujud manusia dari sang target pergi ?

Mengapa tiba-tiba hilang dari pandangannya begitu saja?

Padahal, detik sebelumnya ia masih mencekik leher kelinci putihnya, bagaimana bisa anak itu lolos dari cengkraman mautnya?

Bukankah lehernya tadi mengalami cedera karena ia menggenggamnya terlalu erat?

Lalu.. bayangan hitam lainnya yang sangat cepat detik sebelumnya, itu apa?

Apakah keberadaan bayangan itu, yang menyebabkan kelincinya hilang dari tangan bayangannya?

Siapa?

Siapa yang berani melakukan hal itu padanya?

Apakah ada mata-mata dari kaum serupanya yang membututinya? Apakah kaum itu bergerak atas perintah dari Tuannya?

Apakah posisinya.. sekarang terancam karena ia menganiaya sang target milik dari sang Tuan?

Seketika tubuhnya merinding. Bulu kuduk manusianya berdiri sangat tegang. Bagian tengkuk lehernya pun terasa panas dingin tidak karuan.

Apakah ia melakukan penganiayaan terhadap sang target adalah suatu kesalahan besar ?

Tetapi, siapa yang memulai terlebih dahulu?

Tuannya yang tidak menepati janjinya yang melakukan terlebih dahulu.

Katanya, kekuatan hitam yang diberikan padanya adalah kekuatan yang tidak dapat ditandingi. Juga ini merupakan sebagai bentuk rasa terimakasih dari sang Tuan karena ia telah mengabdi padanya. Tetapi, sepertinya majikan dari sang pelaku ini mengatakan sebaliknya. Alih-alih berterimakasih, justru sang Tuan mengejeknya dengan memberikan kekuatan sembarangan.

Apakah rasa pengabdiannya tidak dilihat oleh sang Tuan dengan seksama?

Ataukah dari awal ia hanya dimanfaatkan saja oleh manusia keparat itu untuk mencapai tujuan pribadinya?

ᴀʟʙᴇᴅᴏ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ • [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang