Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga.
Cowok itu terkenal berandal, pemaksa dan tidak bisa dikalahkan. Disisi lagi dia sangat cerdas dan berwib...
Aku tantang kalian nulis nama cowok yang kalian suka dari lama
Aku tantang kalian buat nulis nilai ulangan paling anjlok
Aku tantang kalian buat nulis tanggal jadian kalian
Aku tantang kalian bakal beli buku Heaven gak kalo seandainya ada kesempatan terbit.
Jangan kaget sama isinya ya, kadang suka gitu. Padahal isinya gak gesrek lo.
Yok kalo bisa 8k vote + 5,5k komen
28. DEFINISI DEVIL
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue suka baby, asal bikinan gue sendiri.
•Heaven•
"Yah, kegedean dianya Kak,"
"Sempit Yang, argh.. ya udah lepas aja," Heaven dengan pelan mengelus kesayangannya.
Kasihan juga kesayangannya.
"Tapi suka," Mutia menatap kecewa Heaven yang tengah terkekeh pelan.
"Besok dah, nggak usah dipaksain dipakek sekarang," giliran Heaven yang menenangkan sang istri.
Agak kasihan sih, tapi mau bagaimana lagi.
"Jangan dipencet pencet," Mutia menepuk tangan Heaven dengan tidak berkemanusiaan.
"Kenyal," beo Heaven semakin gemas dibuatnya.
"Semua semua digrepe, kasian Puspita."
"Dia demen, Yang."
"Dih, sok tahu."
"Perilaku yang gak baik dikurang kurangin sih, sesuai janjinya dulu kalo nikah bakal taubat," ujar Mutia mengingatkan Heaven yang mau mencuri ciuman dibibirnya.
"Kurang kurangin mesum!?" sambungnya lagi.
Yah kalau Heaven berubah mah bak fenomena alam. Sulit dijangkau dengan mata telanjang.
"Dikit dikit gue tobatnya, kalo tiba tiba pakek sorban kan ngeri," sahut Heaven ada saja jawabannya.
"Tobat gue kalo anak kita udah lahir," sambungnya lalu mengangkat puspita keudara. Ditakuti takuti sampai kucingnya mendelik tak karuan.
