35. DANGEROUS

397K 34.1K 9.5K
                                    

HI DEAR KANAR UP LAGI

_ Jangan baca sekarang kalau kalian ngantuk, ini udah jam 1 malem

_ Komen diusahakan biar kita hatinya riang bersama sama

Maafken kalau aku suka gak jelas update-nya, padahal sejatinya aku yang butuh kalian buat ngeramein ceritaku.
Yah, tapi mau gimana lagi.. Aku lagi nyicil revisi,  pekerjaan gak bisa ditinggalkan juga.  aim so sori ya semua..

•Kalian tim sad atau tim happy and sih?

•Kalian kadang suka baca acak gak.. cerita wp? kaya bagian yang seru serunya aja gitu..

•Dari sekian banyak cerita wp, ceritaku menurut kalian tergolong cerita apa?
romance, teenfiction, humor, atau yang lain.

Dingatkan lagi, besok pengin bikin give away tapi belum ada waktu senggangnya.

•Kalian yang nanyain GC WA mohon maaf, penuh🥺😬🙏

•Bisa ramein di telegram chanel Heaven, yang gabung udah 1,5k.. niatnya aku bakal nyari admin yang asik, biar gak sepi.

• Yo wes, ayok baca Heaven. Jangan tinggalin doi sampai tiba saatnya tamat ya.

•11k vote + 8k komen up 🔨💉

Ada beberapa hal yang gak bisa di paksain, misalnya pergi ninggalin lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada beberapa hal yang gak bisa di paksain, misalnya pergi ninggalin lo.

HEAVEN

8 bulan lalu, 1 seminggu sebelum Dilla meninggal.

"Kalau bukan kamu yang nolong tante, mungkin  tante udah gak bisa bertahan sampai sekarang Heav," ucap Dilla pelan.

Heaven mengangguk dengan sopan, mata tajamnya mengamati bekas lebam diwajah wanita itu, tak hanya wajah, lengan, leher semuanya dipenuhi luka.

"Oh iya, Maaf ya, atas sikapnya Mutia, dia memang judes anaknya. Gak mau ketemu siapa siapa, apalagi cowok. Gak tahu tuh, katanya kalo fangirl gak butuh lagi pacaran, pacarnya 23 bujang nct, terus apaya, BTS apa lagi ya.. Yah pokonya gitu..." tawa Dilla terdengar sedikit memilukan di telinga Heaven. Pasalnya Dilla sambil mengusap matanya yang mulai berair.

Heaven menatap iba ibu dari orang yang ia sukai itu. "Tante kalau butuh bantuan apapun, hubungin Heaven," ucapnya memberi tawaran.

Dilla menggeleng, "Tante udah terlanjur masuk kedalam neraka Heav, Tante gak akan bisa keluar lagi dari sana. Kalau tante egois  menyudahi semua ini, anak kesayangan tante yang akan terkena imbasnya,"

Heaven menatap serius  wanita yang dihadapnnya. "Maksud tante?"

"Semuanya rumit Heav,  gak bisa tante jelasin satu persatu. Tante ingin menyerah rasanya. Kalau bukan demi Mutia, mungkin tante sudah  meninggalkan negara ini."

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang