45. OBGYN

297K 32.2K 13.4K
                                    

HI KANAR UPDATE LAGI NIH 🤘

Selamat natal...

Oke, bagaimana liburnya? Pada beli pentol apa seblak.

Aku kaum yang gak suka seblak ada yang sama?

Makasih udah nungguin.
Makasih udah baca.

-Heaven-

Bantu vote ya. Tau gak, kalau satu vote kalian tuh berharga buat penulis.

Apa lagi sampai komen disetiap paragraf.

Oh iya. part 43 ada bagian bawah yang aku ubah. Bisa dibaca ulang.

Oke 14k vote + 10k komen ya.

Tangan gak tau kenapa gemeteran pingin megang sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan gak tau kenapa gemeteran pingin megang sesuatu.

....heaven....

Dari pada adu mulut terus menerus terpaksa Mutia mengiyakan paksaan Heaven yang  dari tadi mengajaknya kerumah sakit.

Adu mulut cukup melelahkan juga apa lagi lawannya Heaven. Cowok itu pintar sekaligus tidak mau dibantah. Apa lagi yang dimaksudkan ada mulut ada dua versi.  Selain berdebat, cowok sengklek itu hobi cosplay menjadi soang. Suka nyosor gak jelas.

Sial, Mutia lupa mengganti bajunya. Seharusnya berada di poli obgyn tidak usah mengenakkan seragam SMA. Dan benar saja, keberadaannya disana menjadi pusat perhatian.

Bisik demi bisik mulai terdengar membicarakan ketampanan Heaven. Beberapa justru bertanya tanya kenapa siswi SMA berada di poli kandungan.

Kalau tidak hamil diluar nikah lalu apa?

Para suster yang berada di nurse stasion pun  ikutan curi curi pandang, walaupun  sedikit patah hati melihat Heaven menggandeng seorang gadis.

"Malu kak," bisik Mutia berusaha melepas  tangannya.

Namun Heaven tetaplah Heaven yang lebih mengedepankan bucin tanpa berniat tebar pesona. Yah, pesona tanpa disebar juga sudah menguar kemana mana.

"Sudah daftar?" tanya perawat yang berjaga disana.

Heaven mengangguk, "Saya sudah  buat janji dengan dokter Mey Megan."

"Baik, segera saya beritahukan kepada beliau, kalau boleh tahu dengan siapa?"

"Heaven."

Dua suster yang berada dikursi sebelahnya langsung menutup mulut dengan diringi senyum dan saling pandang.

Keren kan. Sesuai namanya.

"Surgawi banget sih, seusai namanya," bisik salah satu dari mereka dan tentunya membuat Mutia tidak suka.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang