Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga.
Cowok itu terkenal berandal, pemaksa dan tidak bisa dikalahkan. Disisi lagi dia sangat cerdas dan berwib...
Kali ini aku buat chapter spesial, sekalian buat ngeramein malam tahun baru kita semua.
Kalian harus paham ya, chapter ini bukan nerusin chapter kemarin. Chapter ini buat seru seruan sekaligus flashback.
Kalian penasaran kan, gimana bandelnya Heaven jaman SMA. Oke, kali ini aku bakal spil ke sengkleknya disini.
Flashback ketika Heaven masih SMA
...
Komen yang banyak banget...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kasih review atau ulasan kenapa membaca cerita Heaven. Aku mau tahu alasan kalian?
....
Terhitung lebih dari lima puluh remaja yang bersorak dipinggiran jalan. Mereka terbagi menjadi dua bagian. Disisi kanan, grombolan pendukung Trackers geng dengan pentolan gadis badas bernama Fetty, sedangkan disisi kiri pendukung setia Tigers geng.
"Kalah motong jari woy!" teriak Fetty begitu songongnya.
"Ketua lo yang bakal kalah, anjing!" teriak kubu yang ada di seberang jalan.
"Bacot, gak ada cerita kita kalah dari lo semua!"
"Lo yang bacot!!"
"Sialan!!"
"Sayang, ayo!"
"Heaven!"
"Arnold!"
"Ciko!!"
Gadis itu semangat bukan main, apa lagi melihat ketuanya memimpin didepan. Dengan jiwa percaya diri yang tinggi bahwa permainan itu akan dimenangkan oleh gengnya.
"Lo lihat? Bahkan ketua lo ketinggalan jauh dari Heaven. Motor kaya keong sawang belagu, lo!"
"Lihat akhir!" seru Kubu lawan yang aslinya ketar ketir.
"Heaven! Buruan!" teriaknya heboh.
"Sayang buruan, menang boleh nenen!" teriaknya menyemangati Arnold.
Saling salip menyalip keenam motor itu bertarung sengit, tak ketinggalan juga kaki mereka saling tendang agar motor yang dikendarai lawan oleng.
Suasana jalanan yang tak terpakai itu memang sering kali digunakan untuk balapan liar. Makanya tak jarang polisi turun tangan membubarkan.
Tapi namanya juga berandalan. Sudah bolak balik digiring kekantor polisi tapi masih aja mengulangi.
