Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga.
Cowok itu terkenal berandal, pemaksa dan tidak bisa dikalahkan. Disisi lagi dia sangat cerdas dan berwib...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maunya sama kamu terus sampai dunia berganti surga
Heaven Higher
"Si Heaven kemana, tumben nggak ngintilin?" tanya perempuan berbaju sexy yang baru saja turun dari mobilnya.
"Nggak tahu, Kak. Katanya ada urusan tadi sama temen temennya."
"Temennya? Sok bener punya temen. Temennya cuma kami berempat doang." Fetty mencebikan bibirnya. " Ya udah, yuk masuk. Nggak sabar fitting gaun pengantin gue."
Mutia mengiyakan Fetty, walaupun hatinya sakit serta pikirannya berkecamuk tapi ia berusaha tenang.
"Kak Heaven nggak bareng sama Kak Arnold memangnya?"
"Arnoldnya mah minggat ke Irlandia, katanya mau ngapalin ijab kabul biar gak nerves. Tahu tu bocah, ngga mikir anaknya lagi sakit!" Fetty malah misuh misuh. Mendengar calon suaminya moodnya langsung anjlok, tapi kalau disuruh putus tidak mau. Dasar hubungan toxic.
"Lola sakit? Sakit apa?"
Berjalan menuju butik ia pun menggandeng tangan kecil Mutia. "Kelainan jantung dari kecil, dulu prematur sih jadinya ya gitu."
"Kelainan jantung?"
"Iyaa. Salah gue kayanya," sahutnya.
Mutia jadi tidak enak hati gara gara pertanyaannya itu.
"Kak..." Tanganya mengelus lengan Fetty, berusaha menguatkan. Ternyata hidup Fetty tidak seindah yang dilihat Mutia, perempuan itu bahkan terlihat sangat baik baik saja.
"Maaf, aku baru tahu kalau Lola sakit-"
"Ngga apa apa, gue kira Heaven gacor mulutnya. Ternyata lo ngga dikasih tahu dia."
Senyum terpaksa terbit dari bibir Mutia. " Nggak, dia ngga seterbuka itu sama aku."
