Chapter 21

10.5K 590 26
                                    

Selamat membaca(U・ω・)⊃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca(U・ω・)⊃


























































































━━━━━ ⸙̸ ━━━━━


“Jangan pernah pergi sendirian, kali ini aku lebih setuju jika kau pergi dengan Andrew. Aku tidak ingin terjadi hal buruk padamu, jadi kau jangan membantahku dear,” ucap Jeff menghabiskan sarapannya.

“Aku tahu Jeff, kau hanya pergi ke Beijing selama tiga hari okayy, jangan berlebihan aku akan baik-baik saja.”

“Jangan berdekatan dengan lelaki lain, aku hanya mengijinkanmu berdekatan dengan Andrew—tetapi tanpa skinship berlebihan.” Anne hanya menganggukan kepalanya, sedari tadi Jeff tidak berhenti mengoceh.

“Ya ya ya ya, sekarang cepat berangkat atau kau akan ketinggalan pesawat,” kesal Anne.

“Apa itu ketinggalan pesawat? Aku tidak mampu membeli tiket pesawat dear, itu terlalu murah dan aku terlalu malu untuk membelinya. Aku hanya mampu membeli jet pribadi dan aku sendiri yang menjadwalkan keberangkatannya, aku tidak akan pernah ketinggalan pesawat,” ujarnya sombong

Anne hanya mendengus, lelaki itu memang tidak bisa dipisahkan dari sifat sombongnya. Terkadang Anne merasa jengkel dengan Jeff yang hampir setiap hari mengganti mobilnya, ia selalu merasa kasihan dengan Ryan yang harus mengganti mobil Jeff setiap harinya, pasti sangat melelahkan.

“Aku tidak peduli, dad juga bisa membeli jet pribadi. Sekarang cepat berangkat Jeff jangan membuat Ryan dan pegawaimu yang lainnya menunggumu.”

Jeff terkekeh geli, ah ia akan sangat merindukan gadisnya. Sebenarnya Jeff sudah memaksa Anne untuk ikut, namun gadis keras kepala itu menolak dengan keras.

“Jaga dirimu, jika ada apa-apa cepat hubungi aku, selama aku pergi kau akan berangkat sekolah dengan Mark.” Anne lagi-lagi menganggukan kepalanya.

Anne mengantar Jeff hingga pintu apartemennya, ia masih memiliki 30 menit untuk berangkat sekolah. Ia melangkahkan kakinya menuju dapur—mencuci piring bekas sarapan. Hingga terdengar bel apartemennya berbunyi, mungkin Mark dan John sudah datang untuk menjemputnya.

Dengan cepat ia mengambil tasnya kemudian berlari membuka pintu, benar saja Mark dan John datang menjemputnya. “Nona,” sapa mereka bersamaan.

“Ayo, kalian tunggu apalagi?” ajak Anne kemudian ia berjalan diantara John dan Mark, ah Jeff sangat berlebihan. John terlihat seperti dad-nya dan Mark terlihat seperti kakaknya, sedangkan dirinya terlihat seperti anak manja.

Bad Possessiveness Of My Ex | End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang