【 TWEE 】

13.4K 1.2K 69
                                    

Taeyong mengerang. Dia bermaksud melakukannya di dalam kepala, tetapi itu tanpa sengaja keluar dari mulutnya. Taeyong mengusap dahinya kasar dan mendesah. Sepertinya hari ini akan sangat buruk. Baekhyun bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya sekarang.

Taeyong menatap Baekhyun terus menerus untuk mendapatkan perhatiannya, tetapi Baekhyun sama sekali tidak menyadari keberadaan Taeyong dan sibuk berbicara dengan rekannya. Telinga Taeyong bisa mendengar langkah kaki di belakangnya dan bulu-bulu kuduk di belakang lehernya tiba-tiba menegang.

"Hey partner," Taeyong menoleh karena mendengar suara Jaehyun di sebelahnya. Meskipun pada dasarnya Taeyong membenci keberaniannya, Jaehyun adalah pria yang tampan. Taeyong bukan gay tapi dia mengakui kalau seorang Jung Jaehyun sangat lah seksi.

Jaehyun mengenakan celana pendek basket hitam dan tank top berukuran besar. Dia memiliki rambut berantakan dan mata cokelat. Taeyong menyadari dirinya terlalu lama menatap Jaehyun.

"H-hai," Taeyong mencicit. Jaehyun menepuk punggung Taeyong dengan sangat keras.

"Kita akan bersenang-senang bersama hari ini, bukan?" Dia mengedipkan mata pada Taeyong. Mengapa Jaehyun mengedipkan mata pada Taeyong? Mungkin matanya gatal. Ah entahlah, bukan urusan Taeyong untuk bertanya-tanya. Yang Taeyong lakukan hanyalah menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah dengan ragu.

Taeyong menyeret kakinya ke garis start. Mereka akan berlomba melawan grup lain. Dia meletakkan kakinya di garis putih dan bersandar di posisi. Begitupula dengan Jaehyun, melakukan hal yang sama. Dalam hitungan detik, Taeyong mendengar seseorang menghitung mundur lalu tembakan.

Taeyong mulai berlari. Dia menambah kecepatan dan setengah jalan Jaehyun melewati tubuhnya seolah itu bukan apa-apa. Hanya tertinggal beberapa detik dan Taeyong melewati garis finis. Sekelompok teman Jaehyun datang dan memberi selamat kepadanya karena mendapatkan tempat pertama.

Baekhyun memberi selamat kepada Taeyong karena mendapatkan posisi kedua dengan tepukan di punggung. Jaehyun dan Taeyong memenangkan balapan pertama. Sekarang saatnya untuk yang kedua. Mereka berdua masuk ke posisi yang sudah si siapkan dan begitu mereka mendengar tembakan, mereka berlari menuju kemenangan lagi. Pertandingan terakhir mereka melawan partner mereka sendiri. Oh betapa indahnya, Taeyong akan kalah melawan Jaehyun.

Jaehyun mendatangi Taeyong dan meletakkan lengannya di pundak sambil membungkusnya di sekitarnya. Taeyong bisa merasakan nafas panas di lehernya. Dia bersandar di dekat telinga Taeyong. "Mau bertaruh?" Jaehyun berbisik. Taeyong membeku. Jenis taruhan apa? Apa yang harus dirinya lakukan? Bagaimana jika dirinya kalah? Apa yang akan terjadi?

"Berhenti memikirkan yang aneh aneh, aku hanya meminta taruhan sederhana," Jaehyun komplain. "Begini-begini, kalau aku menang, kamu harus melakukan apa yang aku inginkan, kalau kamu yang menang, aku akan melakukan apa yang kamu inginkan," Jaehyun tersenyum. Itu pertama kalinya dia tersenyum pada Taeyong sepanjang hidupnya.

Mereka masuk ke posisi awal dengan muka Taeyong yang sangat khawatir. Dia tidak ingin kalah, Jaehyun mungkin akan menjadikan dirinya budak pribadinya atau semacamnya selama sisa hidup yang ada.

Begitu Taeyong mendengar tembakan itu, Taeyong berlari secepat mungkin mencoba mengalahkan Jaehyun. Dia mulai dengan kuat, Jaehyun tepat di belakangnya. Taeyong melihat ke belakang dan sedikit mengawasinya. Dia membuat segalanya tampak sangat mudah. Taeyong sendiri bisa mendengar napasnya yang berat, dia yakin Jaehyun bisa mendengar napasnya yang mematikan. Dalam hitungan detik Jaehyun menyusul tepat di samping Taeyong dan mereka berlari bersama. Taeyong bisa melihat garis finis.

Jaehyun terus sedikit menabrak tubuh mungil Taeyong. Dia melakukan hal yang tidak terpikirkan. Saat dia berlari beberapa inci dari Taeyong, dia menyenggol keras tubuh lawannya. Taeyong menjerit dan terjatuh. Jaehyun tertawa dan berlari ke depan menuju garis finis yang berada tepat di depan mereka. Biasanya penindas, selalu berusaha membuat Taeyong terluka. Dia melewati garis putih dan mengklaim tempat pertama. Taeyong, di sisi lain, berada di atas tanah dengan kakinya yang terluka parah dan berdarah.

MY CRUSH - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang